Legenda mengatakan bahwa ada pohon persik besar yang membentang lebih dari 1.500 kilometer di atas gunung di dunia hantu.
Di sebelah timur laut pohon, dua penjaga bernama Shentu dan Yulei menjaga pintu masuk ke dunia hantu.
Mereka akan menangkap hantu yang menyakiti orang dan kemudian mengirimnya ke harimau sebagai makanan.
Karena itu, semua hantu takut pada kedua penjaga itu.
Dipercayai bahwa menggantungkan sepotong kayu persik dengan tulisan nama kedua penjaga di pintu dapat menakuti hal-hal jahat .
Menjelang Dinasti Song (960-1279), orang-orang mulai menulis dua baris antitesis yang menguntungkan pada kayu persik alih-alih nama kedua penjaga tersebut.
Belakangan, kayu persik diganti dengan kertas merah , yang melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan.
Sejak saat itu, menempelkan bait musim semi menjadi kebiasaan untuk menyambut tahun baru dan menyampaikan harapan terbaik.
(Tribunnews.com, Widya)