Para ulama memiliki perbedaan tentang waktu pelaksanaan iktikaf, apakah dilaksanakan selama sehari semalam (24 jam) atau boleh dilaksanakan dalam beberapa waktu (saat).
Sementara itu, menurut Al-Hanafiyah, iktikaf dapat dilaksanakan pada waktu yang sebentar tapi tidak ditentukan batasan lamanya.
Sedang menurut al-Malikiyah, iktikaf dilaksanakan dalam waktu minimal satu malam satu hari.
Kesimpulannya, iktikaf dapat dilakukan dilaksanakan dalam beberapa waktu tertentu (misal 1 atau 2 jam) dan boleh juga dilaksanakan dalam waktu 24 jam, seperti dijelaskan dalam laman Dispersip Kabupaten Kampar.
Baca juga: Contoh Khutbah Jumat: Meraih Malam Lailatul Qadar
Keutamaan Iktikaf
1. Menjauhkan dari api neraka
Dari ibnu Abbas ra: “Barang siapa beri’tikaf satu hari karena mengharap keridhoan Allah, Allah akan menjadikan jarak antara dirinya dan api neraka sejauh tiga parit, setiap parit sejauh jarak timur dan barat” (HR. Thabrani, Baihaqi dan dishohihkan oleh Imam Hakim).
2. Dijanjikan surga
Imam Al-Khatib dan Ibnu Syahin meriwayatkan hadits dari Tsauban ra meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang beri’tikaf antara Maghrib dan Isya di masjid, dengan tidak berbicara kecuali sholat dan membaca Al-Quran, maka Allah berhak membangunkan untuknya istana di surga."
3. Lebih dekat pada Allah SWT
Dengan iktikaf, seseorang akan lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah dengan berbagai ibadah.
Sehingga, seorang muslim yang melakukan iktikaf dapat merasakan manfaatnya secara rohani.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Malam Lailatul Qadar