Ketiga, kunjungi sekolah. Upaya ini untuk mempersiapkan mental siswa, caranya dengan sesekali mengunjungi calon sekolahnya.
Perlihatkan kelasnya, tempat bermain, mainan-mainannya. Jika mungkin, perkenalkan anak pada calon gurunya.
Sampaikan hal-hal positif tentang sekolah, untuk mengurangi kecemasan anak.
Keempat, ajari anak cara berinteraksi dan mendapatkan teman baru.
Supaya, anak tidak merasa malu atau canggung ketika bertemu orang lain atau teman baru di sekolah.
Cobalah ajari si kecil cara berkenalan dengan calon temannya.
Misalnya, melatih anak menyebutkan nama dirinya sambil menanyakan nama lawan bicaranya.
Sekaligus, menyodorkan tangan kepada calon temannya terlebih dahulu.
Bisa juga mengingatkan dirinya untuk tersenyum dengan menatap orang yang diajak berkenalan.
Kelima, ajak berkomunikasi tentang pengalaman pertama sekolahnya.
Bangun komunikasi yang baik dengan anak. Misalnya dengan mengajak anak untuk duduk dan makan bersama ketika pulang sekolah.
Cobalah untuk mengobrol dan bahaslah tentang pengalaman pertamanya di sekolah.
Saat mengobrol, jangan fokus pada hal buruk yang terjadi seperti tangisannya saat terpisah dari orangtua.
Namun lebih fokus pada hal baik yang sudah terjadi.
Seperti anak sudah menggunakan seragam dan mau datang ke sekolah.
"Percakapan dapat ditutup dengan mengucapkan selamat karena anak sudah mencoba masuk sekolah, dan semangati untuk terus melakukannya," pungkas Anna.