News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tiga Hal yang Harus Dilakukan Orangtua untuk Bentuk Anak Tumbuh Bahagia

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TERAPI TERTAWA - Puluhan Anak-anak sedang mengikuti terapi tertawa yang digelar oleh Rumah Amalia di kawasan Ciledug, Kota Tangerang, Senin (19/10/2020). Kegiatan ini dilakukan setiap hari oleh anak didik Rumah Amalia sebelum mengikuti proses belajar mengajar. Dengan terapi tertawa anak-anak semakin bersemangat dalam belajar juga bisa bahagia, karena anak bahagia bisa meningkatkan imunitas tubuh untuk mencegah penularan Covid-19. WARTA KOTA/NUR ICHSAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Anak yang bahagia, membawa kebahagiaan bagi keluarga di dalam rumah.

Oleh karenanya, orangtua pun perlu tahu bagaimana membuat anak tumbuh dengan bahagia.

Ada tiga hal yang harus dilakukan orangtua untuk membuat anak bahagia, apa sajakah?

Dokter Spesialis Anak RS Karya Media dr Yuni Astria SpA ungkap ada tiga hal yang harus dilakukan orangtua untuk membuat anak bahagia.

Tiga hal tersebut adalah asih, asuh, asah.

Baca juga: Pentingnya Metode Belajar yang Tepat agar Anak Bahagia dalam Belajar 

"Kita sebagai orangtua harus tahu bagaimana membuat anak itu bahagia. Pastikan asih asuh, asah nya ade kuat," ungkapnya media gathering di Jakarta, Senin (31/7/2023).

Asuh, kita harus mengasuh, memberikan kebutuhan primer anak berupa sandang, pangan dan papan.

Selain itu, melakukan imunisasi lengkap pada anak juga merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi orangtua.

Trik membuat anak bahagia.//IST/HO (TRIBUNNEWS.COM/IST/HO)

Kemudian kedua adalah asih atau mengasihi.

Asih bisa berupa memberikan pujian, penghargaan atau dukungan kepada anak.

Semua ini perlu diberikan pada anak ketika bisa melakukan sesuatu.

Walau, sesuatu tersebut terkesan sederhana.

Ketiga asah atau mengasah.

Ibarat mengasah pisau agar tajam, orangtua perlu mengasah daya kemampuan anak.

Setidaknya ada empat perkembangan utama yang perlu diasah.

"Ada motorik kasar dan halus, personal sosial, bahasa, jadi empat itu. Itu kita asah melakukan stimulasi secara terus-menerus dengan tidak ada paksaan terhadap anak," papar dr Yuni lagi.

Tidak boleh ada unsur pemaksaan seperti menggunakan kata 'harus' atau 'wajib'.

"Itulah yang harus kita perjuangkan didapat dipenuhi bagi seorang anak," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini