Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesuksesan ajang International Seminar and Workshop in Aesthetic Medicine (i-SWAM) menjadikan Indonesia sebagai negara terdepan di dunia kedokteran estetik dan antiaging.
"Indonesia memiliki tenaga profesional yang kompeten dibidangnya, industri kesehatan yang maju, sarana dan prasarana yang lengkap, destinasi wisata yang indah dan tentu didukung oleh pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia," kata Presiden i-SWAM, DR. Dr. Teguh Tanuwidjaja, M. Biomed (AAM) di sela-sela ajang i-SWAM di ICE BSD belum lama ini.
Ajang ini menjadi tempat berkumpulnya ribuan peserta dari dokter umum, dokter spesialis bedah plastik, dan dokter Spesialis Dermatologi and Venereologi dari berbagai negara.
Teguh Tanuwidjaja mengatakan, ajang i-SWAM yang diadakan di ICE BSD juga menghadirkan pembicara pakar dari berbagai negara, serta ratusan booth peserta pameran baik industri kategori medis maupun kecantikan.
"Melalui keberhasilan event ini akan bisa membawa Indonesia semakin mendunia dan dapat menjadi tuan rumah di negara sendiri dalam bidang kedokteran estetik yang tentunya tidak kalah dibandingkan negara lainnya," katanya.
Dikatakan, ISWAM merupakan bentuk integrasi antara Ilmu Kedokteran Ilmiah di bidang Estetik & Antiaging, dengan Industri kesehatan, Welllness Tourism dan Entertainment.
"Kami mengundang lebih dari 4000 dokter dari seluruh dunia untuk terlibat dalam kegiatan ilmiah yang salah satunya diadakannya fresh cadaver dissection workshop pertama dengan instruktur terkemuka, dr Mattiew Stefaneli, Plastic Surgeon," katanya.
Teguh mengatakan, saat keynote speech saat pembukaan acara Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan menyampaikan dukungan penuh pada dunia kedokteran dan perkembangan estetik di Indonesia.
"Pengembangan ilmu kedokteran lintas disiplin dan terbuka atas kemajuan teknologi terapan masa depan," katanya.
Tahun ini Annual Meeting ISAM dalam acara i-SWAM dihadiri oleh 11 presidency yakni dr. Hendry Hartono (Indonesia), dr. Carlos Lopez Sanchez ( Spanyol ), dr. Rosalba Russo (Italia), dr. Mattew Stefanelli ( France ), dr. Jusueth Moran (Ekuador), dr. Kim Young Kwon (Korea Selatan), dr. Felix Li (Singapura), dr. Patrick Huang (Taiwan), dr. Ungku Mohd. Sahrin (Malaysia), dr. Fabian Perez Rivera (Argentina) dan dr Christina Muntean (Venezuela)