Ibnu ‘Abbas berkata, "Berdzikirlah kalian pada Allah di hari-hari yang ditentukan yaitu 10 hari pertama Dzulhijah dan juga pada hari-hari tasyriq. Ibnu ‘Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir. Muhammad bin Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah".
Baca juga: Jadwal Puasa Arafah dan Tarwiyah 2024 sebelum Hari Raya Idul Adha
3. Menunaikan Ibadah Haji
Ibadah haji merupakan salah satu ibadah dari rukun Islam yang kelima, dan wajib dikerjakan oleh setiap Muslim bagi yang mampu mengerjakan baik secara finansial maupun fisik.
"(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal." (QS. Al Baqarah [2]; ayat: 196-197)
4. Berqurban
Hari Raya Idul Adha, sering dikenal dengan Hari Raya Qurban.
Hal tersebut lantaran pada tanggal 10 Zulhijah, umat Muslim berlomba-lomba menyisihkan sebagian hartanya untuk membeli kambing, lembu atau unta untuk disembelih setelah salat hari raya Idul Adha dilaksanakan dan tiga hari setelahnya atau yang kita kenal dengan hari tasyrik.
Udhiyah atau menyembelih hewan qurbah disyariatkan oleh Allah sebagaiman firman Allah dalam surat al-kautasar [108]: 2 "Dirikanlah salat dan berqurbanlah (an-nahr)".
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, "Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik". (QS. Al-Hajj [22]; ayat: 37)
5. Bertaubat (tidak berbuat maksiat)
Perintah bertaubat dan tidak melakukan maksiat sudah menjadi kewajiban kita sebagai umat Muslim untuk melaksanakan perintah tersebut.
Namun, hal serupa juga ditekankan bagi umat Muslim yang bertaubat dari berbagai dosa dan maksiat di awal bulan Zulhijah.
Artinya, kita menyibukkan diri di awal bulan Zulhijah dengan melakukan amal-amal shaleh serta meninggalkan kezholiman terhadap sesama.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, "Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. An-Nahl [16]; ayat : 119)
(Tribunnews.com/Latifah)