"Karya ini berfungsi sebagai pengingat yang kuat bahwa setiap kali seseorang mencoba sesuatu yang baru, akan selalu ada individu yang siap menjatuhkan atau menertawakan usaha mereka," ulasnya dalam pembukaan ArtMoments di Hotel Sheraton Gandaria City Mal, Jakarta, Jumat (9/8/2024).
Seniman pendatang baru lainnya, Sherry Winata juga angkat bicara tentang karya seni yang diusung.
Karya lukis yang didominasi warna ungu itu tampak unik karena memadukan kanvas dengan kristal, glitter, flannel, dan resin, sehingga tampak berdimensi.
Sherry yang mengaku tidak memiliki latar belakang yang bersinggungan dengan dunia seni, justru berlabuh pada seni lukis yang ternyata sangat dicintainya.
Dia belajar secara autodidak lewat YouTube dan mengikuti berbagai kursus melukis.
Dirinya berkeyakinan, bahwa lukisan lebih dari sekadar kenikmatan visual. Melainkan, alat tersembunyi untuk penyembuhan, kebangkitan, dan kenaikan.
Sedangkan karya Arkiv Vilmansa masih konsisten mewujudkan penemuan barunya dalam lukisan karakter kartunnya.
Warna, bentuk, garisnya diperoleh dan dipengaruhi oleh para jenius kreatif di industri yang paling dia hormati Takashi Murakami dan nigo.
Selama hampir 20 tahun karir seninya bekerja, berkolaborasi dengan galeri seni multinasional, perusahaan dan merek seperti IKEA, Volkswagen, ASTRA, OPPO, BAPE dan masih banyak lagi.
Arkiv saat ini berada di bawah pengelolaan BAPE Gallery Jepang dan karyanya juga sangat dicari oleh kolektor seni besar dan pengunjung seni di wilayah tersebut.