Permasalahan dalam kehidupan merupakan sebuah keniscayaan. Setiap dari kita pasti memiliki masalah dalam hidup. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang terhindar dari masalah.
Entah dia itu kaya atau miskin, berilmu atau tidak. Masalah merupakan cara Allah menguji hamba-Nya untuk menilai siapa di antara hamba-Nya yang baik amalnya.
Sehingga bagi kita yang beriman saat menghadapi masalah apa pun, maka kita harus berusaha menyelesaikan masalah tersebut dengan sebaik-baiknya.
Jangan lari dari masalah, tetaplah berikhtiar, karena lari dari masalah akan menghadapi masalah yang lebih besar.
Setelah ikhtiar, hal yang diperlukan adalah bertawakal. Sebagaimana dalam Al-Quran:
فَإِذَا عَزَمۡتَ فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ یُحِبُّ ٱلۡمُتَوَكِّلِینَ
“Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.” (Q.S. Ali ‘Imran: 159)
Jamaah Jumat Rahimakumullah
Ikhtiar dan tawakal adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Ibarat mendayung perahu, ikhtiar merupakan dayung sebelah kanan dan tawakkal merupakan dayung sebelah kiri.
Jika dayung itu kita gunakan secara seimbang, maka kita dapat sampai di tepian dengan lancar. Lain halnya ketika satu dayung saja yang dikayuh, maka kita akan berputar di situ saja.
Kesatuan antara ikhtiar dan tawakkal ini dapat kita ambil contoh dalam sebuah hadis.
Diceritakan suatu hari saat Rasulullah akan mengerjakan shalat Asar di Madinah, tiba-tiba datang seorang yang membawa unta merah—harganya mahal—dan melepaskan untanya begitu saja.
Kemudian ia memasuki masjid untuk ikut shalat berjamaah. Mengetahui hal ini Rasul bertanya, “Hai fulan, mengapa engkau lepaskan untamu?” Orang itu menjawab, “Aku bertawakal kepada Allah, kalau Allah takdirkan hilang, meski untaku diikat, pasti akan hilang. Akan tetapi jika Allah takdirkan tidak hilang, maka meski untanya dilepaskan tetapi tidak hilang.”
Mendengar jawaban tersebut Rasulullah bersabda, “Ikatlah untamu, kemudian bertakwalah kepada Allah.”
Sehingga kita mengetahui tawakal saja tanpa ikhtiar tidak diperbolehkan dalam agama.
Sampai-sampai dalam sebuah kisah sahabat Umar pernah menegur sahabat yang kerjanya hanya berdoa di masjid. Beliau mengingatkannya, “tidak ada hujan uang dari langit.”