TRIBUNNEWS.COM - Mantan Ketua Umum BPP HIPMI, Erwin Aksa Mahmud, mengenang cerita saat memenangkan Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Cerita di balik pencalonan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada Pilkada DKI 2017 ini disampaikan Erwin Aksa di kanal YouTube-nya, Erwin Aksa Channel.
Video berjudul ERWIN AKSA : THE UNTOLD STORY itu diunggah pada Senin (10/10/2022).
Mengawali videonya, Erwin Aksa membagikan kisahnya bersama Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS), Rosan Roeslani, saat memenangkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Saat itu, Erwin Aksa mengaku mendapat informasi jika Sandiaga Uno ingin maju menjadi calon Gubernur DKI Jakarta.
Menurut Erwin Aksa, Sandiaga Uno akan berpasangan dengan mantan Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo.
Baca juga: PKS Jalin Komunikasi Intensif dengan NasDem dan Demokrat Pasca Pertemuan Anies-AHY
"Tapi batal karena isunya ditarik oleh NasDem pada saat itu."
"Saya ingat waktu itu kami berdua, saya dan Pak Rosan di mobil berjam-jam berpikir bagaimana mencari pasangan Pak Sandi," ujarnya sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari YouTube Erwin Aksa Channel.
"Kemudian terlintas nama Anies Baswedan," sambungnya.
Selanjutnya, Erwin Aksa menghubungi Jusuf Kalla (JK) yang tengah berada di Amerika Serikat, untuk meminta pendapat.
Jusuf Kalla lalu memberi masukan jika pasangan Sandiaga Uno di Pilkada DKI 2017 harus yang sudah berpengalaman.
Baca juga: Politikus NasDem Beberkan Alasan Partainya Dukung Anies Baswedan Jadi Capres 2024
Erwin Aksa dan Rosan Roeslani juga diminta meyakinkan Sandiaga Uno agar mau menjadi calon Wakil Gubernur.
"Paling tidak Anies sudah pernah menjadi menteri, walau hanya beberapa tahun."
"Beliau lalu meminta saya dan Rosan untuk meyakinkan Sandi untuk ikhlas menjadi orang nomor dua atau menjadi calon Wakil Gubernur," kata dia.
Selain itu, Erwin Aksa diminta menghubungi ayahnya, Aksa Mahmud.
Sebab, Aksa Mahmud dan Sudirman Said sering berhubungan dengan Anies Baswedan.
Baca juga: Peluang Koalisi di Atas 90 Persen, NasDem Harap Anies Baswedan Segera ke PKS
Setelah Aksa Mahmud dan Sudirman Said menunggu Anies di Hotel Gran Melia, hasilnya nihil.
"Ayah saya kembali ke rumah. Anies kembali ke rumahnya untuk istirahat," lanjut Erwin.
Erwin Aksa dan Rosan Roeslani kemudian memutuskan untuk membagi tugas.
Rosan Roeslani bertugas meyakinkan Sandiaga Uno agar mau menerima usulan menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Kami bangga Pak Sandi dengan berbesar hati kemudian mau menerima untuk menjadi orang nomor dua," ungkapnya.
"Kemudian Pak Rosan menelepon saya tentang kabar baik itu."
"Karena Pak Aksa, ayah saya mengatakan kalau tidak jadi nomor satu, Pak Anies tidak ingin maju," beber dia.
Baca juga: Sebut Anies Figur Kental Politik Identitas, Relawan Jokowi Minta Menteri dari NasDem Diberhentikan
Kemudian, Erwin Aksa menyampaikan pada ayahnya jika sudah ditunggu Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Pada waktu itu, ayah Erwin Aksa diminta untuk datang ke kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Ayah saya dan Pak Prabowo berbicara, akhirnya Pak Prabowo juga ikhlas menerima Mas Anies bisa jadi calon Gubernur dari Gerindra dan PKS pada saat itu," ujarnya.
"Saya melihat Pak Prabowo sebagai negarawan yang mau menerima Mas Anies yang saya tahu mengkritik keras Pak Prabowo saat Pilpres 2014 lalu," terangnya.
Setelah itu, disepakati bahwa Anies Baswedan menjadi calon Gubernur di Pilkada DKI 2017.
Sedangkan, Sandiaga Uno menjadi calon Wakil Gubernur.
Baca juga: Wasekjen NasDem Sebut Peluang Koalisi dengan Demokrat dan PKS Dukung Anies Sudah di Atas 90 Persen
Erwin pun bersyukur karena pasangan Anies-Sandi memenangkan Pilkada DKI 2017.
Dirinya lalu menyampaikan terima kasih atas pengabdian Anies Baswedan selama menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Tak hanya itu, Erwin Aksa juga memberikan pesan kepada Anies Baswedan yang akan mengakhiri tugasnya.
"Saya ingin memberikan pesan kepada Mas Anies dan sekaligus memberikan selamat kepada sahabatku Anies Baswedan yang sudah menjalankan tugas sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022," imbuhnya.
Seperti diketahui, masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta akan berakhir pada 16 Oktober 2022.
(Tribunnews.com/Nuryanti)