"Bagaimanapun cawapres itu harus memiliki elektabilitas yang tinggi. Kalau elektabilitasnya rendah kan sulit juga untuk bisa menang," kata Ujang kepada Tribun Network, Selasa.
Lalu, Ujang menyebut bahwa sosok cawapres harus memiliki visi besar dalam membawa arah Bangsa ini menuju kemajuan.
Tak kalah pentingnya, lanjut Ujang, sosok itu harus punya kedekatan emosional dengan Anies Baswedan.
"Punya kapasitas dan kapabilitas atau kekampuan. Jadi cawapres mampu," ucap Ujang.
"Saya juga melihat dia haruslah tokoh yang bisa diterima di koalisi parpol-parpol itu. Tiga partai itu, kalau koalisi Nasdem, PKS, Demokrat. Itu penting," sambungnya.
Tak hanya faktor di atas, dia juga mengatakan bahwa sosok cawapres Anies harus memiliki integritas.
"Karena tanpa kriteria, tanpa standar dan ukuran asal ngambil cawapres, sulit sampaj bisa mengukir kememangan di 2024," terangnya.
Sementara, terkait latar belakang sosok cawapres itu, menurut Ujang, iti harus dilihat dari kebutuhan.
Karena, dia mengatakan siapapun cawapres pendampingi Anies harus memberikan kontribusi lebih dalam hal pekerjaan
"Saya melihatnya, cari cawapres yang cocok dan pas yang bisa 'nambal' bolong-bolong Anies dan bisa menambah kekurangan-kekurangan Anies, yang bisa menambah nilai tambah dan bisa memenangkan pertarungan di 2024," kata Ujang.
"Soal siapa misalnya AHY, Aher, Khofifah, Erick Thohir, Sandiaga. itu akan menjadi pertimbangan parpol koalisi," tukasnya.
Baca juga: Anies Baswedan Temui PKS Bahas Pemilu 2024, Akui Kebersamaan Terasa Guyub
Sebelumnya, Anies Baswedan bertemu dengan Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Heryawan (Aher) di Kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS, Jakarta, Minggu (30/10).
Merespon dorongan PKS untuk duet dengan Aher, Anies mengatakan pasangan idealnya bisa memenuhi 3 kebutuhan.
Di antaranya mendapatkan, faktor kemenangan, bisa membuat koalisi, hingga dukungan politik yang stabil.