Jokowi lantas mengulang kembali pesannya.
Untuk kedua kalinya, Jokowi menyinggung soal pemimpin berambut putih.
"Saya ulang. Jadi pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari penampilannya, dari kerutan di wajahnya. Kalau wajahnya cling, bersih, tidak ada kerutan, hati-hati."
"Lihat juga rambutnya. Kalau rambutnya putih semua, ini mikir rakyat ini," ujarnya.
Lebih lanjut, Jokowi juga menegaskan bahwa pemimpin mendatang haruslah pemimpin yang memahami keberagaman.
Hal ini karena Indonesia merupakan negara yang besar yang penduduknya beragam mulai dari suku, agama hingga budaya.
"Oleh sebab itu, pemimpin harus menyadari mengenai keberagaman Indonesia," ungkap Jokowi.
2. Sebut yang didukung ada di sini
Saat berpidato dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) DPP Pro Jokowi (Projo) yang digelar pada 21 Mei 2022 lalu, pernyataan Jokowi juga ditafsirkan sebagian pihak sebagai dukungan kepada Ganjar.
Kala itu, Jokowi meminta kepada para pendukungnya agar tidak terburu-buru memutuskan calon presiden.
“Yang berkaitan dengan politik, yang ketiga, karena kita harus fokus dan bekerja menyelesaikan persoalan-persoalan tadi, yang ketiga, urusan politik ojo kesusu sik (jangan buru-buru dulu),” kata Jokowi.
Menurut Jokowi, dinamika politik belum jelas karena partai-partai belum menentukan capres yang bakal diusung.
Karena itu, Jokowi meminta agar Projo tidak buru-buru menentukan dukungan capres.
"Partai apa mencalonkan siapa yang belum jelas sehingga jangan sampai keliru, jangan sampai salah. Setuju kita sabar? Setuju kita tidak tergesa-gesa dulu?" ujar Jokowi diikuti sorakan 'setuju' dari para hadirin.