News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bursa Capres

Sebut Safari Politik Anies Baswedan Kurang Etis, NasDem Anggap Bawaslu Menyimpang

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bakal calon presiden Anies Baswedan saat memberikan kuliah pakar di Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Jl Urip Sumoharjo Makassar, Sabtu (10/12/2022). NasDem nilai Bawaslu menyimpang dari tupoksi karena sebut safari politik Anies kurang etis dan terkesan curi start kampanye.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wasekjen Partai NasDem Hermawi Taslim menganggap Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) telah menyimpang dari tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi).

Hal itu merespons pernyataan Anggota Bawaslu Puadi yang menyebut safari politik Anies kurang etis dan terkesan curi start kampanye.

Hermawi Taslim mengatakan Bawaslu bertugas untuk mengawasi penyelanggaraan Pemilu, bukan malah bertindak seolah lembaga etik.

"Bawaslu kan Tupoksinya mengawasi tahapan penyelenggaraan Pemilu, Bawaslu bukan lembaga etika. Dari pernyataan tersebut sudah menyimpang dari Tupoksi Bawaslu," kata Hermawi Taslim kepada Tribunnews.com, Jumat (16/12/2022).

Hermawi pun menanyakan alasan Puadi menganggap safari politik mantan Gubernur DKI Jakarta itu disebut kurang etis.

"Kalau dikatakan melanggar etika, etika yang mana?" ucapnya.

Sebaliknya, ia pun menyinggung sejumlah figur-figur yang memasangkan baliho dan alat peraga sebagai calon presiden (capres)  lalu tak disebut sebagai pelanggaran etika oleh Bawaslu.

"Mengapa Bawaslu tidak memberi komentar yang sama sebagai pelanggaran etika?" ungkap Hermawi.

Hermawi menegaskan kunjungan Anies ke sejumlah daerah merupakan bentuk komunikasi politik dengan masyarakat, silahturahmi sesuai ketentuan perundang-undangan.

Anggota Bawaslu RI Puadi dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Kamis (15/12/2022). Puadi menyebut safari politik yang dilakukan Anies Baswedan kurang etis dan terkesan curi start kampanye. (Tribunnews.com/ Naufal Lanten)

Lebih lanjut, ia menuturkan adanya pejabat berkeliling mensosialisasikan diri sebagai bakal calon presiden (Bacapres) menggunakan fasilitas negara.

"Apa komentar Bawaslu atas situasi itu, mengapa Bawaslu tidak memberi catatan soal etika?" imbuh Hermawi.

Sebelumnya, Anggota Bawaslu RI Puadi memberi sejumlah catatan terkait kegiatan safari politik yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

“Ditinjau dari sisi etika politik, kegiatan safari politik yang dilakukan Anies Baswedan dapat dipandang sebagai tindakan yang kurang etis,” kata Puadi dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Kamis sore.

Selain itu, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Pusdatin Bawaslu RI ini menyebut safari politik Anies juga terkesan mencuri start kampanye.

“Sebab telah melakukan aktivitas kampanye terselubung dan terkesan mencuri start dalam melakukan kampanye sebagai calon presiden dalam pemilihan presiden 2024 mendatang," ucapnya.

Baca juga: Bawaslu Tak Temukan Pelanggaran Terkait Dugaan Kampanye Anies Baswedan Gunakan Tempat Ibadah di Aceh

Ia menuturkan publik telah mengetahui bahwa Anies merupakan bakal calon presiden yang akan diusung oleh gabungan partai tertentu.

Sehingga, lanjut dia, aktivitas safari politik Anies bisa saja dimaknai sebagai aktivitas mengkampanyekan atau men-sosialisasikan dirinya sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024.

“Semua orang harus paham dan dapat menahan diri untuk tidak melakukan apapun bentuk kampanye atau sosialisasi diri sebab saat ini bukanlah waktunya untuk berkampanye," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini