Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelaran Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia relawan Joko Widodo (Jokowi) terus berlanjut.
Terbaru, Musra baru saja selesai dilaksanakan di NTT pada Sabtu (17/12) dan di Sulawesi Barat, pada Selasa (20/12).
Nama-nama sosok pemimpin nasional yang menjadi usulan relawan dan rakyat pun mengemuka.
Untuk calon presiden (Capres), masih nangkring nama Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di posisi puncak.
Namun, ada yang menarik, Jokowi menempati nomor urut satu di NTT sebagai Capres.
Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD kembali konsisten masuk di posisi puncak calon wakil presiden (Cawapres). Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) kini jadi pilihan para relawan Jokowi di setiap gelaran Musra.
Begitu juga dengan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid yang juga konsisten masuk dalam jajaran Cawapres teratas di Musra Indonesia.
"Pak Mahfud MD dan Arsjad Rasjid dalam sekian Musra selalu di posisi atas pilihan rakyat dan relawan Jokowi sebagai Cawapres," kata Ketua Dewan Pengarah Musra Indonesia Andi Gani Nena Wea di Jakarta, Kamis (22/12/2022).
Andi Gani pun memaparkan, untuk Cawapres Musra NTT, Mahfud MD di posisi teratas dengan 14,51 persen.
Disusul Moeldoko 14,1 persen, Airlangga Hartarto 12,00 persen, Erick Thohir 10,74 persen, Victor Laiskodat 10,57 persen, Sandiaga Uno 9,98 persen, Arsjad Rasjid 6,46 persen, Sri Mulyani 6,29 persen, Ridwan Kamil 5,79 persen, Andika Perkasa 5,54 persen, dan lain-lain 4,11 persen.
Baca juga: Relawan Pendukung Jokowi Gelar Musra di Bandar Lampung: Kita akan Cari Pemimpin Harapan Masyarakat
Sedangkan, untuk Capres di Musra NTT, Jokowi berada di posisi puncak dengan 39,18 persen.
Disusul Ganjar Pranowo 34,31 persen, Airlangga Hartarto 8,14 persen, Mahfud MD 4,03 persen, Moeldoko 3,43 persen, Prabowo Subianto 3,19 persen, Sandiaga Uno 1,59 persen, Anies Baswedan 1,26 persen, AH 1,01 persen, dan lain-lain 2,01 persen.
Sementara untuk Cawapres di Musra Sulbar, Mahfud MD di posisi puncak dengan 21,25 persen, Sandiaga Uno 20,01 persen, Moeldoko 18,69 persen, Ridwan Kamil 10,62, Arsjad Rasjid 7,16, Erick Thohir 6,75 persen, Andika Perkasa 5,93 persen, Syahrul Yasin Limpo 4,20 persen, Muhaimin Iskandar 2,55 persen, Danny Pomanto 1,40 persen, dan lain-lain, 1,89 persen.
Sedangkan Capres di Musra Sulbar, Airlangga Hartarto nomor urut satu dengan 23,23 persen, Ganjar Pranowo 22,57 persen, Prabowo Subianto 10,46 persen, Moeldoko 10,13 persen, Anies Baswedan 8,07 persen, Ridwan Kamil 6,34 persen, Puan Maharani 5,60 persen, AHY 3,46 persen, Sandiaga Uno 3,30 persen, Muhaimin Iskandar 3,05 persen, dan lain-lain 3,79 persen.
"Pak Jokowi, nomor satu di NTT. Kita tidak mau tutupi, itulah demokrasi. E voting Musra kan menulis nama, bukan kita beri pilihan. Mungkin di NTT, beliau memang sangat dicintai," ujarnya.
Andi Gani juga menegaskan, munculnya nama Jokowi bukan berarti Musra melanggar konstitusi. Musra hanya berusaha merekam apa yang disampaikan rakyat.
"Tapi tidak mungkin Pak Jokowi di atas saat puncak Musra nanti. Beliau hanya nomor satu di Musra Bandung, Jawa Barat dan Musra NTT. Jadi, jangan risau. Kita taat konstitusi. Tetapi tidak boleh juga tidak mencatat suara rakyat," tambahnya.
Andi Gani menambahkan, seluruh hasil Musra ini, sudah disampaikan ke Jokowi. Nantinya, saat puncak Musra yang diperkirakan berlangsung Februari dan dihadiri presiden, lima besar capres-cawapres akan disampaikan.
"Sejauh ini, Ganjar, Prabowo Subianto, capres teratas. Di cawapres, masih dinamis. Tapi nama Mahfud MD, Arsjad Rasjid, Moeldoko, juga Pak Erick, selalu konsisten," tandasnya.
Ditambah Andi Gani, Musra Indonesia akan jadi acuan partai politik. Salah satunya Partai Buruh yang telah memastikan, akan menjadikan hasil Musra sebagai acuan dukungan capres-cawapres 2024.
Baca juga: Ketua Umum Projo: Aspirasi Musra di Indonesia Timur Ingin Jokowi Tiga Periode
"Kita akan lanjutkan safari politik setelah puncak Musra Februari. Sebelumnya kan sudah beberapa partai," katanya.
Sementara, Ketua Panitia Pelaksa Musra Indonesia Panel Barus menyatakan, selain nama capres-cawapres, banyak isu agenda kebangsaan dan harapan rakyat yang disuarakan dalam agenda Musra.
"Seperti pendidikan dan kesehatan layak. Ini paling banyak dibicarakan. Juga soal intoleransi," tutur Panel.
Panel menambahkan, agenda terdekat Musra berikutnya yakni di Surabaya, Jawa Timur yang akan digelar 15 Januari 2023, mendatang.