Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil temuan terbarunya terkait tingkat keterpilihan atau elektabilitas partai politik (parpol).
Hasilnya, PDI Perjuangan (PDIP) masih menjadi parpol dengan elektabilitas tertinggi dengen persentase 23,2 persen.
"Ini temuan kami elektabilitas partai yang pertama masih sama sebenarnya dengan survei-survei sebelumnya yang tertinggi PDI Perjuangan di angka 23,2 persen," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam rilis survei secara daring, Kamis (22/12/2022).
Baca juga: Survei Poltracking: Anies Baswedan Tertinggi di Jawa Barat, Ganjar di Jawa Tengah
Di posisi kedua, ada Partai Gerindra (11,1 persen), kemudian Golkar (9,3 persen), Nasdem (6,9 persen), Demokrat (6,7 persen).
Setelah itu PKB (5,6 persen), PKS (5,3 persen), PAN (4,1 persen), Partai Perindo (2,8 persen) dan PPP (2,0 persen).
"Kalau kita perhatikan angka tertinggi ada di PDIP selalu memenangkan pemilu kemudian urutan kedua dan ketiga ini juga tidak terlalu terpaut setengah tipis margin of error antara Gerindra dan Golkar. Kemudian ada beberapa partai tengah yang di atas 2 persen," ucap Hanta.
Namun, kata Hanta, perlu berhati-hati dalam menyimpulkan temuan survei elektabilitas partai.
Serta tak terburu-buru menyimpulkan bahwa partai yang meraih elektabilitas di bawah 2 persen tak lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold.
Hal itu merujuk kepada Partai Perindo dan PPP.
Pasalnya, dalam temuan survei Poltracking tersebut masih ada 19,9 persen yang belum menentukan pilihan atau undecided voters.
Hanta menjelaskan kecenderungannya suara dari undecided voters akan memilih ke partai-partai papan tengah.
"Karena itulah yang saya katakan jangan terlalu terburu-buru untuk menyimpulkan bahwa partai-partai ini tidak lolos, ada potensi tapi untuk memberi masukan kepada partai-partai yang perolehannya mendekati atau tidak sampai 4 persen harus tetap berhati-hati," ucapnya.
Metode Survei