Di bidang penyehatan dan pembersihan perusahaan-perusahaan BUMN, Erick Thohir menutup perusahaan yang tidak bisa terselamatkan serta hanya menjadi beban negara.
Perusahaan yang masih bisa diselamatkan dilakukan holdingisasi atau di-merger agar dapat terbantu secara finansial dan menjadi lebih efisien dalam sudut pandang beban negara.
Baca juga: Bank BUMN di Lumajang Dirampok, Perampok Ancam Petugas dengan Parang, Uang Rp240 Juta Raib
Alhasil dari 142 perusahaan BUMN kini jumlahnya menjadi 41. Erick Thohir juga membersihkan perusahaan-perusahaan BUMN dari oknum koruptor.
Ia berhasil menyelesaikan kasus mega skandal korupsi yang terjadi di Jiwasraya dan Asabri.
Tak hanya itu, Erick Thohir juga berhasil mengungkap kasus penyelewengan pengadaan pesawat oleh Garuda Indonesia dalam upaya penyelamatan.
Agar kejadian yang sama tidak terulang, Erick Thohir menggandeng Kejaksaan Agung dan BPKP dalam melakukan transformasi manajemen perusahaan-perusahaan BUMN
Berkat upayanya, Erick Thohir berhasil meningkatkan laba Kementerian BUMN menjadi Rp 124 triliun di tahun 2021.
Sebelumnya laba BUMN hanya tercatat sebesar Rp 13 triliun di tahun 2020.
Tidak berhenti sampai disitu, Erick Thohir juga berhasil menanggulangi pandemi Covid-19 dan mendorong pemulihan ekonomi nasional sebagai Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN).
Baca juga: Lowongan Kerja BUMN PT Nindya Karya Terbaru Januari 2023, Ini Syaratnya
Menteri terbaik dan andalan Presiden Jokowi tersebut bahkan berhasil menjadi memproduksi vaksin Covid-19 sendiri bersama Bio Farma yang diberi nama IndoVac.
Dalam rangka pemulihan ekonomi nasional Erick Thohir menggalakkan program KUR, Mekaar, Makmur, Santripreneur, Sembrani Fund, Merah Putih Fund dan Solusi Nelayan.
Dengan berbagai rekam jejak tersebut, Zulhas menyatakan Erick Thohir sebagai pemimpin yang dibutuhkan oleh Indonesia dan berhak atas apresiasi sebagai Menteri BUMN terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia.
"Sepanjang usia karir politik saya, Menteri BUMN terbaik itu namanya Erick Thohir," pungkas Zulhas.