TRIBUNNEWS.COM, KOTA BIMA - Puluhan aparatur sipil negara (ASN) terciduk hadir dalam acara silaturahmi Anies Baswedan di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (31/1/2023).
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bima mengungkapkan para ASN tersebut ketahuan hadir dari pakaian keki yang dikenakan.
Baca juga: Pengamat Nilai Pencapresan Anies Tak Akan Terhalang Oleh Perjanjian dengan Prabowo
Sebagian lagi tidak mengenakan pakaian keki, tapi dikenali sebagai ASN di pemerintahan di Kota dan Kabupaten Bima.
"Kami mengenalinya dari pakaian keki yang dikenakan. Ada juga yang tidak pakai keki, tapi kami kenali orangnya," ujar Koordinator Divisi (Kordiv) Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kota Bima, Asrul Sani.
Ditanya jumlah pastinya, Asrul mengaku belum bisa menyebutkan karena masih menunggu seluruh laporan dari Panwascam.
"Kami menyebar seluruh Panwascam di lokasi acara," kata dia.
Pada ASN yang ditemukan hadir pada acara silaturahmi bakal calon presiden Partai NasDem itu, petugas Bawaslu langsung mengimbau segera meninggalkan lokasi.
Pasalnya, acara yang dihadiri merupakan kegiatan partai politik yang secara tegas diatur jika ASN tidak boleh terlibat aktif dalam kegiatan politik.
Baca juga: 40 Tahun di Partai Golkar, Tuan Guru Bodak Gabung ke Partai Nasdem Karena Kepincut Anies Baswedan
"Juga soal netralitas ASN, diatur tidak boleh," tegasnya.
Asrul mengaku, pihaknya melakukan pencegahan dengan memberikan peringatan dan pengertian kepada ASN tersebut.
Bahkan, langkah pencegahan itu dilakukan sebelum Anies hadir di lapangan Serasuba dan sebagian saat Anies menyampaikan pidato.
"Lebih banyak yang hadir sebelum Anies datang," sebutnya.
Kendati demikian, lanjut Asrul, setelah diberikan penjelasan dan diminta tinggalkan lokasi, para ASN yang keciduk tersebut langsung pergi.
Ketika ditanya penindakan, Asrul menjelaskan, pihaknya mengedepankan bentuk pencegahan.