News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Cegah Tragedia Ratusan Petugas Pemilu 2019 Meninggal Saat Bertugas, Dokter Beri Tips Ini

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

anggota keluarga petugas yang wafat dalam tugas penyelenggaraan Pemilu 2019 hadir pada acara silaturahmi bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (23/4/2019). Pada acara tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan penghargaan dan santunan kepada 49 pejuang demokrasi yakni petugas KPPS, anggota Polri, dan Linmas yang meninggal dalam tugas penyelenggaraan Pemilu 2019 di wilayah Jawa Barat. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pada pengalaman Pemilu 2019, banyak petugas yang gugur karena kelelahan saat bertugas.

Total ada 894 petugas yang meninggal dunia dan 5.175 petugas mengalami sakit.

Baca juga: Digandeng Bawaslu, PGI Siapkan Kegiatan Membangun Kesadaran Jemaat Terkait Pemilu 2024

Terkait hal ini, Dokter Ahli spesialis Andrologi dr Nugroho Setiawan MP Sp. And mengungkap ada beberapa upaya yang dilakukan untuk mencegah tragedi ini terulang kembali di tahun 2024 mendatang.

Hal itu diungkapkan dalam acara Tribun Network Series Mata Lokal Memilih bertajuk "Partai Politik Berebut Suara Selebritas: Membaca Konstelasi Politik Nasional Setahun Menjelang Pemilu 2024" di Menara Kompas Jakarta.

Pertama adalah mulai mempertimbangkan adanya skrinning untuk pemilihan petugas.

"Jadi berdasarkan apa yang sudah terjadi, berarti untuk pemilihan petugas perlu skrining kesehatan satu," kata dr Nugroho, Selasa (14/2/2023).

Baca juga: Hadiri Diskusi Mata Lokal Memilih, Krisdayanti Bagikan Pengalaman dan Strategi di Dunia Politik

Kedua, perlu memerhatikan dan mempertimbangkan usia dari calon petugas.

"Usia perlu diperhatikan juga. Kalau dia terlalu tua disuruh bekerja, tidak tidur mungkin risiko gangguan kesehatan meningkat," katanya lagi.

Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra (kedua kiri), Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Network, Domuara D Ambarita (kiri), dan GM Bisnis Warta Kota, Heru Budi Kuncara (kanan) berfoto bersama dengan Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Krisdayanti (tengah), Anggota DPR RI Fraksi PKB, Arzeti Bilbina (keempat kanan), Wakil Sekjen Partai Gelora, Dedi Gumelar (kedua kanan), Politisi Partai NasDem, Okky Asokawati (keempat kiri), Founder dan CEO IT Reasearch And Politic Consultant (IPOL Indonesia), Petrus Haryanto (ketiga kanan), dan Dokter Nugroho Setiawan (ketiga kiri) usai Diskusi Tribun Series II di Studio Kompas TV, Jakarta, Selasa (14/2/2023). Diskusi tersebut bertemakan "Partai Politik Berebut Suara Selebritas: Membaca Konstelasi Politik Nasional Setahun Menjelang Pemilu 2024". TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca juga: Bawaslu Nanti Lebih Leluasa Selidiki Dugaan Pelanggaran Pemilu yang Minim Bukti

Ketika, calon petugas harus diedukasi untuk hidup sehat.

"Jadi mereka sejak awal perlu dikumpulkan untuk dia menjadi sehat dan bisa melakukan pekerjaannya dengan sempurna," paparnya lagi.

Di sisi lain jika beraktivitas dengan kondisi tubuh yang tidak sehat, maka kinerja pun turut menurun.

"Mungkin itu perlu diedukasi KPU untuk anggotanya. Supaya tidak terulang kembali kejadian di masa lalu," pungkasnya.
--

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini