Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pada pengalaman Pemilu 2019, banyak petugas yang gugur karena kelelahan saat bertugas.
Total ada 894 petugas yang meninggal dunia dan 5.175 petugas mengalami sakit.
Baca juga: Digandeng Bawaslu, PGI Siapkan Kegiatan Membangun Kesadaran Jemaat Terkait Pemilu 2024
Terkait hal ini, Dokter Ahli spesialis Andrologi dr Nugroho Setiawan MP Sp. And mengungkap ada beberapa upaya yang dilakukan untuk mencegah tragedi ini terulang kembali di tahun 2024 mendatang.
Hal itu diungkapkan dalam acara Tribun Network Series Mata Lokal Memilih bertajuk "Partai Politik Berebut Suara Selebritas: Membaca Konstelasi Politik Nasional Setahun Menjelang Pemilu 2024" di Menara Kompas Jakarta.
Pertama adalah mulai mempertimbangkan adanya skrinning untuk pemilihan petugas.
"Jadi berdasarkan apa yang sudah terjadi, berarti untuk pemilihan petugas perlu skrining kesehatan satu," kata dr Nugroho, Selasa (14/2/2023).
Baca juga: Hadiri Diskusi Mata Lokal Memilih, Krisdayanti Bagikan Pengalaman dan Strategi di Dunia Politik
Kedua, perlu memerhatikan dan mempertimbangkan usia dari calon petugas.
"Usia perlu diperhatikan juga. Kalau dia terlalu tua disuruh bekerja, tidak tidur mungkin risiko gangguan kesehatan meningkat," katanya lagi.
Baca juga: Bawaslu Nanti Lebih Leluasa Selidiki Dugaan Pelanggaran Pemilu yang Minim Bukti
Ketika, calon petugas harus diedukasi untuk hidup sehat.
"Jadi mereka sejak awal perlu dikumpulkan untuk dia menjadi sehat dan bisa melakukan pekerjaannya dengan sempurna," paparnya lagi.
Di sisi lain jika beraktivitas dengan kondisi tubuh yang tidak sehat, maka kinerja pun turut menurun.
"Mungkin itu perlu diedukasi KPU untuk anggotanya. Supaya tidak terulang kembali kejadian di masa lalu," pungkasnya.
--