TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, menempati posisi teratas sebagai calon presiden (capres) alternatif berdasarkan hasil survei Litbang Kompas terbaru.
Menanggapi hal itu, Ridwan Kamil mengatakan, dia tidak pernah meminta namanya untuk dimasukkan ke dalam survei-survei politik.
Adapun kata Ridwan Kamil, selama ini dia hanya bekerja dengan sebaik-baiknya.
"Saya ini kan enggak pernah minta di survei-survei. Mencermati aja apapun yang diminta. Saya kerja sebaik-baiknya," kata Ridwan Kamil, saat ditemui di kantor Kementerian Hukum dan HAM, Kamis (23/2/2023).
Kemudian, pria yang kerap disapa Kang Emil ini menjelaskan, biasanya masyarakat yang menyukai Ridwan Kamil akan memberikan apresiasi.
"Kalau masyarakat suka, biasanya ada apresiasi macam-macam," ucapnya.
Terlebih, Ridwan Kamil mengatakan, sebagai kader Partai Golkar tentu kinerja baiknya juga akan mendapatkan apresiasi dari pimpinan partainya, Airlangga Hartarto.
"Saya enggak bisa menerka-nerka. Yang penting saya kerja aja. Kalau saya kerja bagus pasti ada apresiasi dari, kan saya Golkar, pak Airlangga" ujarnya.
Sebelumnya, melalui survei Litbang Kompas periode Januari-Februari 2023, para peneliti turut mencari sosok calon presiden (capres) alternatif.
Berdasar hasil wawancara tatap muka terhadap 1.202 responden dalam survei tersebut, mereka menemukan capres alternatif dengan elektabilitas tertinggi.
Dikutip dari Harian Kompas edisi Rabu, 22 Februari 2023, ada tiga sosok capres alternatif dengan elektabilitas paling tinggi.
Mereka adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Ridwan Kamil menempati posisi teratas sebagai capres alternatif dengan elektabilitas mencapai 22,7 persen.
Angka tersebut jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan elektabilitas capres alternatif lainnya.