1. Ganjar Pranowo
Mengutip situs resmi Pemerintah Provinsi Jateng, Ganjar Pranowo lahir di Karanganyar, Jawa Tengah pada 28 Oktober 1968.
Ia adalah lulusan S1 Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM).
Lalu, gelar Magister-nya didapat dari Universitas Indonesia (UI).
Jauh sebelum terjun ke dunia politik, Ganjar pernah menjadi konsultan HRD di PT Prakarsa pada 1995-1999.
Karier politiknya dimulai saat menjadi kader PDIP saat Orde Baru, dilansir ppid.jatengprov.go.id.
Ia kemudian menjadi anggota Komisi IV DPR RI periode 2004-2009.
Di periode pertamanya sebagai anggota DPR, Ganjar pernah ditunjuk menjadi Ketua Pansus RUU tentang Parpol (2007-2009); Ketua Pansus tentang DPR, DPR, DPD, dan DPRD (2007-2009); dan anggota Badan Legislasi (2004-2010).
Ganjar kembali terpilih menjadi wakil rakyat periode 2009-2014, mengemban tugas sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR RI.
Selama periode itu, Ganjar pernah menjadi anggota Pansus Angket Bank Century (2009-2010) dan anggota Timwas Century (2010-2013).
Juga, menjadi Wakil Sekretaris Fraksi PDIP DPR RI (2010-2013).
Ia juga pernah menjabat Sekretaris PDIP MPR (2009-2010) dan Sekretaris I Fraksi PDIP MPR (2007-2009).
Saat menjabat sebagai anggota DPR di periode keduanya, Ganjar mengundurkan diri satu tahun sebelum jabatannya habis.
Ia mengundurkan diri karena maju pada Pemilihan Gubernur Jateng 2013, didukung PDIP.
Berpasangan dengan Heru Sudjatmoko, Ganjar terpilih sebagai Gubernur Jateng periode 2013-2018.
Ganjar kembali menjabat sebagai Gubernur Jateng 2018-2023 setelah memenangkan Pilkada bersama Taj Yasin Maimoen.
Di tengah-tengah kesibukannya sebagai politisi, Ganjar juga menekuni pekerjaan lainnya di kantor hukum dan bisnis, seperti PT Prastawana Karya Samitra dan PT Semeru Realindo.
2. Prabowo Subianto
Dilansir situs resmi Gerindra, Prabowo Subianto lahir pada 17 Oktober 1951 di Jakarta.
Semasa SMA, ia adalah murid American School di London, Inggris.
Lulus dari London, Prabowo masuk Akabri Darat Magelang dan lulus tahun 1974.
Setelahnya, ia masuk Sekolah Staf dan Komando TNI AD.
Kariernya sebagai prajurit TNI bermula pada 1974 saat bergabung sebagai anggota Kopassus.
Prabowo pernah ditugaskan dalam operasi Timor Leste dan menjadi Komandan Pleton Grup I Kopassus.
Sebagai prajurit TNI, prestasi Prabowo terbilang cemerlang.
Mantan suami Titiek Soeharto ini pernah menjabat Wandan Datasement 81 Gultor Kopasssu selama dua tahun, yaitu 1983-1985.
Ia pernah menjadi Danjen Kopassus pada 1996-1998.
Lalu, Pangkostrad TNI AD dan Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI tahun 1998.
Saat menjadi Danjen Kopassus, Prabowo pernah ditugaskan memimpin pembebasan sandera Mapenduma.
Kala itu, ia dan timnya berhasil menyelamatkan 10 dari 12 peneliti yang disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Kariernya di dunia politik dimulai pada 2004, saat ia bergabung dengan Golkar.
Namun, Prabowo hanya bertahan selama empat tahun, lalu mendirikan Gerindra pada 2008.
Hanya butuh satu tahun bagi Gerindra meraih kesuksesan. Di tahun 2009, Gerindra langsung meraih 26 kursi di DPR RI.
Tak hanya itu, ia juga mendampingi Megawati Soekarnoputri sebagai cawapres dalam Pilpres 2009.
Tahun 2014, Prabowo maju dalam Pilpres bersama Hatta Rajasa.
Tetapi, ia kalah dari pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla (JK). Namun, kekalahan itu tak menghentikan Prabowo menjajal peruntungan untuk menduduki kursi nomor satu di Indonesia.
Prabowo kembali maju dalam Pilpres 2019 bersama Sandiaga Uno, tapi lagi-lagi kalah dari Jokowi yang berpasangan dengan Maruf Amin.
Meski begitu, ia masuk dalam lingkaran pemerintah Jokowi setelah dilantik sebagai Menteri Pertahanan pada 2019.
3. Anies Baswedan
Anies Baswedan lahir pada 7 Mei 1969 di Kuningan, Jawa Barat.
Dilansir TribunnewsWiki.com, Anies adalah lulusan Fakultas Ekonomi UGM.
Saat belajar di UGM, Anies mendapat beasiswa dari Japan Airlines Foundation untuk kuliah musim panas di Universitas Sophia, Jepang.
Dari FE UGM, ia kembali mendapat beasiswa untuk kuliah S2 di University of Maryland.
Anies kemudian meraih gelar S3 dari Northern Illinois University.
Ia dikenal sebagai akademisi sebelum terjun ke dunia politik.
Pada Mei 2007, Anies ditunjuk menjadi Rektor Universitas Paramadina saat usianya masih 38 tahun.
Dua tahun berselang, Anies terpilih menjadi jubir Tim-8 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menjabat Presiden.
Tim-8 ini bertugas menangani kasus sangkaan pidana terhadap pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bibit dan Chandra.
Tahun 2010, Anies Baswedan mendirikan Gerakan Indonesia Mengajar sekaligus menjadi ketua.
Ia resmi terjun ke dunia politik tahun 2013, sebagai peserta konvensi capres yang digelar Demokrat.
Karena Demokrat tak mengusung capres pada Pemilu 2014, Anies beralih ke kubu pemenangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) sebagai jubir tim pemenangan.
Kesuksesannya sebagai jubir tim pemenangan, membuat Anies masuk dalam pemerintahan Jokowi periode 2014-2019 sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Tetapi, ia digantikan oleh Muhadjir Effendy pada 2016.
Di tahun 2017, Anies bersama Sandiaga Uno maju Pilkada DKI diusung Gerindra.
Pada putaran kedua, Anies-Sandi resmi terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
4. Airlangga Hartarto
Lahir di Surabaya paad 1 Oktober 1962, Airlangga Hartarto saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian periode 2019-2024.
Dilansir situs resmi Golkar, Airlangga adalah lulusan Fakultas Teknik Mesin UGM tahun 1987.
Ia kemudian berkuliah di Monash Unversity Australia dan University of Melbourne.
Airlangga pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Emiten Indonesia periode 2011-2014.
Sebelum menjadi Menteri, ia adalah anggota DPR RI periode 2006-2009 dan 2009-2014.
Kariernya sebagai kader Golkar melejit setelah ditunjuk menjadi Wakil Bendahara periode 2004-2009.
Selain menjadi politisi, Airlangga juga dikenal sebagai pengusaha.
Ia adalah pemilik sejumlah perusahaan dan menjadi Presiden Komisaris PT Fajar Surya Wisesa.
Selain itu, Airlangga juga pernah menjabat Ketua Umum Persatuan Insiyur Indonesia (PII) periode 2006-2009, Ketua Dewan Insinyur PII periode 2009-2012, dan Ketua Keluarga Alumni Fakultas Teknik UGM.
Ia merupakan pemrakarsa Herman Johannes Award, penghargaan bagi inovasi teknologi.
Airlangga adalah putra Ir Hartarto, eks Menteri Perindustrian pada Kabinet Pembangunan IV (1983-1988) dan Kabinet Pembangunan V (1988-1993), dan Menteri Koordinator Bidang Produksi dan Distribusi (Menko Prodis) saat Kabinet Pembangunan VI (1993-1998).
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Rizki Sandi Saputra/Reza Deni/Rizki Sandi Saputra, Serambinews.com, TribunnewsWiki.com/Widi Hermawa)