TRIBUNNEWS.COM - Lembaga survei, Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait simulasi Pilpres 2024.
Dalam simulasi tersebut, ada tiga capres yang dipertarungkan yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Ketiga capres tersebut pun dipasangkan oleh beberapa cawapres seperti Menteri BUMN, Erick Thohir; Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa; Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil; hingga Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Adapun simulasi tiga pasang capres-cawapres tersebut dilakukan sebanyak tujuh kali dan digelar pada 11-17 April dengan jumlah 1.220 responden.
Sementara untuk margin of error kurang lebih mencapai 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Dalam simulasi sebanyak enam kali tersebut, Ganjar dan Prabowo bersaing ketat.
Baca juga: Bandingkan Hasil Simulasi Capres Versi 6 Lembaga Survei: Prabowo & Ganjar Bersaing, Anies Tertinggal
Sementara Anies tidak pernah memenangkan simulasi tersebut dan selalu diperingkat ketiga.
Berdasarkan pemaparan yang dilakukan oleh Direktur Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, Prabowo menang meski tipis ketika dipasangkan dengan Erick Thohir.
Prabowo-Erick memperoleh raihan suara sebanyak 32,8 persen sedangkan Ganjar yang dipasangkan dengan Menparekraf, Sandiaga Uno meraih 32,5 persen.
Sedangkan Anies ketika dipasangkan AHY kalah jauh daripada pasangan Prabowo Erick maupun Ganjar-Sandiaga.
Anies-AHY hanya memperoleh 24,4 persen meski ada sekitar 10 persen responden belum menjawab.
"Prabowo-ET 32,8 persen, imbang dengan Ganjar-Sandi 32,5 persen. Sementara Anies-AHY sekitar 24,4 persen dan sekitar 10,3 persen," kata Burhanuddin dalam rilis survei yang ditayangkan di YouTube Indikator Politik Indonesia.
Baca juga: Hasil Survei Cawapres Indikator Politik: Ridwan Kamil Teratas Disusul Sandiaga, AHY dan Erick Thohir
Kemudian ketika Ganjar dipasangkan dengan Ridwan Kamil, dirinya unggul ketimbang Prabowo saat diduetkan dengan Khofifah.
Pada simulasi tersebut, Ganjar-Ridwan Kamil memperoleh suara 34,9 persen sedangkan Prabowo-Khofifah 31,4 persen.