TRIBUNNEWS.COM - Dinamika politik terus memanas seiring berjalannya waktu menuju Pilpres 2024.
Apalagi sudah terdapat tiga nama bakal capres 2024, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Seperti halnya Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDIP ini mulai tancap gas untuk Pilpres 2024, namun tingkat pengenalannya dinilai masih kalah dengan capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta, Gembong Warsono.
Gembong Warsono mengakui, saat ini keterkenalan Ganjar Pranowo masih kalah dibanding Anies Baswedan di Jakarta.
"Tingkat pengenalan pasti (kalah terkenal dari Anies), saya harus akui itu," kata Gembong Warsono, Rabu (3/5/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.
Baca juga: Prabowo Subianto Tak Takut Bersaing dengan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Pilpres 2024
Meski begitu Gembong pun langsung memperkenalkan sosok Ganjar Pranowo kepada rakyat Jakarta semenjak dideklarasikan sebagai bakal capres 2024 oleh PDIP.
Saat memperkenalkan Ganjar di Jakarta, Gembong menilai tak cukup sulit.
Sebab, Ganjar merupakan Gubernur Jawa Tengah yang lebih mudah memperkenalkan sosoknya sendiri ke warga.
"Karena pertama dia di Jateng punya tinggalan gitu lho. Kedua Sisi komunikasi Ganjar lebih enak,"
"Dan yang ketiga rambutnya putih," lanjutnya.
Gembong pun juga optimis nantinya Ganjar pranowo bisa mengungguli Anies Baswedan saat pertarungan Pilpres 2024.
"Ketika kami bekerja, kemudian elemen-elemen lain bekerja untuk meningkatkan tingkat pengenalan warga terhadap Ganjar, Insya Allah itu tingkat pengenalannya naik, maka otomatis tingkat keterpilihannya juga akan naik.
"Namanya manusia gak ada yang sempurna, kita sadar bahwa Ganjar pasti tidak sempurna. Ketidaksempurnaan itu harus diisi oleh wakilnya," pungkasnya.
Apalagi saat ini Ganjar Pranowo masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah meski menjadi bakal capres Pilpres 2024.
Ganjar Disebut Memberi Contoh Buruk ke Masyarakat
Dengan jabatannya yang saat ini sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pun menuai kritik dari pengamat.
Kritikan itu disampaikan oleh Analis Komunikasi Politik, Hendri Satrio.
Hendri mengatakan, hal ini bisa menjadi contoh buruk bagi rakyat Indonesia jika Ganjar Pranowo tidak mundur sebagai Gubernur Jawa Tengah jelang Pilpres 2024.
Selain itu, kata Hendri, ada juga dua alasan kuat Ganjar Pranowo bila akan mundur dari kursi Gubernur Jawa Tengah.
Hendri menambahkan, Ganjar Pranowo yang kini masih menjabat sebagai Gubernur, maka rakyat Jawa Tengah kemungkinan bisa marah.
"Selama dia masih Gubernur Jawa Tengah itu. Satu, rakyat Jawa Tengah bisa marah, yang akhirnya backfire-nya ke dia,"
"Dia enggak dapat suara di Jawa Tengah dan merasa ditinggalkan, dan dianggap remehkan warga Jawa Tengahnya," kata Hendri, Rabu (3/5/2023).
Adapun alasan kedua, yakni akan menjadi contoh buruk bagi rakyat Indonesia.
"Ini kan sebuah contoh yang buruk buat rakyat Indonesia. Pada saat ada pemimpin meninggalkan rakyatnya saat dia menjabat,"
"Jadi menurut saya, dia akan mengundurkan diri sebagai Gubernur Jawa Tengah," ucapnya.
(Tribunnews.com/Pondra Puger)(TribunJakarta.com/Elga Hikari)