TRIBUNNEWS.COM - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengaku bersyukur saat mengetahui namanya masuk dalam daftar calon wakil presiden hasil Musyawarah Rakyat (Musra), Minggu (14/5/2023).
Nama Moeldoko muncul di bursa cawapres Musra bersama tokoh lainnya seperti Menko Polhukam Mahfud MD hingga Ketua Umum Kadin Arsyad Rasyid.
"Namaku disebut ya? Ya aku soalnya enggak ikut (Musra)."
"Alhamdulillah, kalau diberikan kepercayaan, selaku prajurit apapun kita lakukan," kata Moeldoko, Senin (15/4/2023) dikutip dari youTube Kompas TV.
Menurut Moeldoko, para relawan dalam Musra dinilai begitu militan memperjuangkannya sebagai cawapres.
Moeldoko pun mengaku siap maju jika memang diberi kesempatan tersebut.
Baca juga: Tanggapi Pidato Jokowi di Musra, Yusril Sebut Pemimpin Baik Tak Lahir dari Pencitraan Medsos
"Saya tidak tahu ya seperti apa perjuangannya ya, tapi saya lihat sepertinya militan begitu memperjuangkan saya untuk maju, ya.
"Kalau itu diberi kesempatan ya kita gas aja kan," ucapnya.
Meski demikian, Moeldoko mengaku belum melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan sejumlah partai politik terkait potensinya tersebut.
"Nah itu belom, ini kan urusan Musra ya. Bagaiamana nanti proses politik berikutnya kita ikuti," pungkasnya.
Sebelumnya, nama Moeldoko menguat di Musra yang digelar Relawan Jokowi di Istora Senayan Jakarta, Minggu (14/5/2023) kemarin.
Moeldoko disebut diajukan oleh relawan untuk mendampingi Capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo sebagai wakil presiden dalam kontestasi Pemilu 2024.
Tercatat, dalam rangkaian Musra yang dilakukan sejak Agustus 2022, nama Moeldoko selalu muncul.
Mulai dari Musra yang digelar di Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah hingga Papua Barat. Nama Moeldoko juga muncul di Aceh, Jambi, dan Bengkulu.