Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Dave Akbarshah Laksono menyikapi soal hasil survei terbaru dari Litbang Kompas yang dikeluarkan pekan keempat Mei 2023.
Dalam survei tersebut, Partai Golkar menempati posisi empat besar sebagai partai politik dengan tingkat elektabilitas yang dikatakan berpotensi lolos Parlementer Threshold.
Namun, posisi Partai Golkar dalam survei itu masih berada di bawah keterkenalan Partai Demokrat yang berada di posisi tiga, Gerindra di posisi kedua dan PDIP di urutan pertama.
Menyikapi hal itu, Dave menilai kalau hasil survei sangat fluktuatif dan mudah berubah.
"Survei itu sangat fluktuatif tergantung situasi ataupun isu yg berkembang pada saat itu," kata Dave saat ditemui awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Lebih lanjut, sejatinya hasil survei tidak melulu dijadikan pedoman untuk melihat tingkat keterpilihan partai politik.
Sebab, menurut dia, titik akhir dari pertarungan keterpilihan posisi partai politik ada pada saat pemilu.
"Kalau memang kita hanya berpegang pada survei aja ya buat apa pemilu, yaudah survei aja, tapi kan lihatnya hasilnya nanti," ucap dia.
Meski demikian, Dave tidak menampik soal hasil survei yang dikeluarkan beberapa lembaga. Menurutnya, hasil tersebut bisa dijadikan setiap Partai Politik untuk melihat posisi partainya saat ini.
"Hasil survei itu tetap kita jadi pegangan, supaya kita tahu posisi partai gimana, isu yg terkini seperti apa, tapi ya kalo hasil pemilu cuma nanti tanggal 14 februari 2024," tukas dia.
Sebelumnya, Litbang Kompas kembali melakukan survei elektabilitas parpol politik (parpol) menjelang Pemilu 2024.
Dari hasil survei terbaru Litbang Kompas yang dilakukan pada 29 April-10 Mei 2023 itu, hanya enam parpol yang diprediksi akan lolos ke parlemen dan memiliki kursi di DPR RI.
Sementara 14 parpol lainnya diprediksi tidak akan mampu memenuhi ketentuan ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold (PT) 4 persen.
Dalam survei terbaru Litbang Kompas ini, PDI Perjuangan (PDIP) tercatat masih memiliki elektabilitas tertinggi dengan 23,3 persen.
Elektabilitas partai banteng moncong putih itu naik dibandingkan hasil survei sebelumnya yang dilakukan pada Januari 2023.
Saat itu survei Litbang Kompas mencatat elektabilitas PDIP sebesar 22,9 persen.
Baca juga: Berada di Bawah Demokrat versi Litbang Kompas, Golkar: Kalau Berpegang pada Survei, Buat Apa Pemilu?
Setelah PDIP, menyusul Partai Gerindra dengan elektabilitas 18,8 persen, naik dari hasil survei sebelumnya sebesar 14,3 persen.
Kemudian di peringkat ketiga ada Partai Demokrat dengan elektabilitas 8 persen.
Capaian elektabilitas Partai Demokrat menggusur elektabilitas Partai Golkar yang meraih 7,3 persen dan berada di posisi keempat.
Adapun dua partai lainnya yang juga diprediksi lolos ke parlemen adalah Partai Partai NasDem dengan elektabilitas 6,3 persen dan PKB 5,5 persen.
Sementara 14 parpol lainnya diprediksi tidak mampu memenuhi ketentuan ambang batas parlemen 4 persen.
Elektabilitas PKS dalam survei terbaru Litbang Kompas hanya 3,8 persen, turun dibanding hasil survei sebelumnya sebesar 4,8 persen.
Kemudian elektabilitas PAN hanya 3,2 persen.
Disusul Perindo dengan elektabilitas 3,1 persen.
Parpol lainnya seperti PPP, Hanura, PBB, PSI, Gelora, partai Buruh, Partai Garuda, Partai Ummat, hingga PKN dalam survei terbaru Litbang Kompas ini memiliki elektabilitas di bawah 3 persen.
Survei Litbang Kompas ini dilakukan terhadap 1.200 responden di 38 provinsi yang memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan ambang batas kesalahan 2,38 persen.