Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diprediksi gagal memenuhi ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4 persen, versi survei terbaru dari Litbang Kompas.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyebut survei tersebut merupakan cerminan sekaligus cambuk bagi partai agar terus bekerja lebih baik lagi.
"Survei itu cermin dan cambuk. Cermin hasil kerja kita apakah diterima publik. Dan cambuk untuk bekerja lebih presisi," kata Mardani saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (24/5/2023).
Bagi PKS, hasil Litbang Kompas terbaru itu bisa menjadi masukan terhadap kinerja kepartaian.
Baca juga: Survei Terbaru Litbang Kompas: 12 Parpol tak Lolos ke Parlemen, dari PKS hingga PKN
Selain itu, PKS juga terus membangun citra kedekatan dengan bacapres Anies Baswedan.
Mardani meyakini elektabilitas PKS akan meningkat di survei mendatang.
"Alhamdulillah beragam acara dan kegiatan bersama Mas Anies terus kita lakukan. Plus kita sudah mendaftarkan daftar Caleg di seluruh tingkatan. InsyaAllah pada survei akan datang ada peningkatan," pungkas Mardani.
Survei Terbaru Litbang Kompas: 12 Parpol tak Lolos ke Parlemen, dari PKS hingga PKN
Litbang Kompas kembali melakukan survei elektabilitas parpol politik (parpol) menjelang Pemilu 2024.
Dari hasil survei terbaru Litbang Kompas yang dilakukan pada 29 April-10 Mei 2023 itu, hanya enam parpol yang diprediksi akan lolos ke parlemen dan memiliki kursi di DPR RI.
Sementara 14 parpol lainnya diprediksi tidak akan mampu memenuhi ketentuan ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold (PT) 4 persen.
Dalam survei terbaru Litbang Kompas ini, PDI Perjuangan (PDIP) tercatat masih memiliki elektabilitas tertinggi dengan 23,3 persen.
Elektabilitas partai banteng moncong putih itu naik dibandingkan hasil survei sebelumnya yang dilakukan pada Januari 2023.