Tetapi, pada periode ketiganya, Megawati mengundurkan diri karena terpilih menjadi Wakil Presiden mendampingi Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Saat PDIP memisahkan diri dari PDI sejak 1998, Megawati terpilih menjadi Ketua Umum hingga sekarang.
Masih dilansir Kompas.com, Megawati resmi dilantik menjadi Presiden ke-5 RI pada 23 Juli 2001, setelah Gus Dur lengser.
Masa pemerintahannya dimulai setelah Sidang Istimewa MPR pada 2001 dan Gus Dur mengakhiri jabtannya sebagai Presiden ke-4 RI.
Selama kepemimpinannya, Megawati membuat beberapa kebijakan di beberapa bidang, termasuk politik.
Baca juga: Tim Khusus Cawapres Ganjar Dibentuk, Megawati Bakal Komunikasikan ke Jokowi dan Ketum Parpol Koalisi
Di era pemerintahan Megawati, Pemilu 2004 dilaksanakan dengan sistem yang berbeda dibanding sebelumnya.
Mengutip situs resmi KPU, perbedaan itu terdapat pada sistem pemilihan DPR, DPRD, DPD, dan pemilihan presiden-wakil presiden yang dilakukan secara langsung, bukan lagi melalui anggota MPR.
Saat ini, selain menjabat sebagai Ketua Umum PDIP, Megawati juga menjadi Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Dianugerahi Doktor Kehormatan dari Berbagai Universitas
Sejak 2001 hingga 2019, Megawati dianugerahi gelar Doktor Honoris Causa dalam berbagai bidang dari sejumlah universitas.
Tercatat Megawati pernah dianugerahi Doktor Honoris Causa dalam Bidang Politik dari universitas di Rusia, Korea Selatan, dan Indonesia.
Menurut catatan PDIP, berikut ini sederet gelar Doktor Honoris Causa yang diberikan kepada Megawati:
- Doktor Honoris Causa dari Waseda University, Tokyo, Jepang, dalam Bidang Hukum (2001);
- Doktor Honoris Causa dari Moscow State Institute of International Relations, Rusia, dalam Bidang Politik (2003);