Jokowi, menurut Ganjar, sosok yang memutuskan segala sesuatu dengan pikiran jernih.
Termasuk ketika menyangkut soal proyek Freeport yang dapat diambil alih di masa pemerintahan Joko Widodo sebagai presiden.
"Bung Karno jatuh didahului peristiwa 65, 66 terjadi pergeseran pergantian kekuasaan dengan supersemar, 67 UU Penanaman Modal Asing lahir, 68 69 Freeport berdiri dan tidak ada satu pun para pemimpin mampu mengambil alih kecuali Jokowi," kata Ganjar.
Dalam kerja nyata Jokowi ini, menurut Ganjar, dapat menjadi contoh ihwal tindakan kepemimpinan yang tidak perlu ditunjukkan dengan suara keras atau kemarahan.
"Seseorang yang tidak pernah berteriak, seseorang yang sangat jarang menunjukkan wajah kemarahan, jarang sekali," tutur Ganjar.
"Dia memutuskan dengan pikiran yang jernih, dengan muka tersenyum tapi diambil secara keseluruhan. Bapak ibu, itulah nyali sesungguhnya," sambungnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi lebih dulu memuji sosok bakal calon presiden (Bacapres) dari PDIP Ganjar Pranowo.
Momen Jokowi puji Ganjar Pranowo di tengah-tengah Rakernas PDIP hari pertama, Selasa (7/6/2023).
Dalam pidatonya tersebut, Jokowi menyebut Ganjar dekat dengan rakyat hingganya video viral.
Dalam cuplikan video itu, Presiden Jokowi menyakini Ganjar Pranowo mampu membawa bangsa Indonesia menuju menjadi negara maju.
"2024, 2029, 2034, itu menjadi sebuah batu loncatan untuk kita menjadi dari negara berkembang menjadi negara maju. Hanya kesempatan ini bisa kita manfaatkan secara cepat atau tidak," kata Jokowi di video tersebut.
"Tapi saya yakin, di bawah Pak Ganjar Pranowo nanti (tepuk tangan meriah peserta Rakernas), itu bisa dilakukan," terang Jokowi, dilansir WartakotaLive.com.
Kepala Negara juga memuji gaya komunikasi Ganjar yang begitu 'renyah' dengan rakyat.
Bahkan, Gubernur Jawa Tengah itu disebut sebagai sebuah produk yang lengkap.