TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara PKS, Muhammad Iqbal, menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal kepemimpinan pemerintahan layaknya sistem estafet.
Sebelumnya, Presiden Jokowi berpidato soal kelanjutan kebijakan pemerintah.
Jokowi mengatakan, jangan sampai peralihan kepemimpinan seperti 'meteran pom bensin'.
Iqbal menilai apa yang dilakukan Jokowi adalah bentuk cawe-cawe yang telah melanggar sumpah sebagai seorang presiden, yakni tak adil.
Hal itu, kata Iqbal, diambil dari pernyataan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) yang juga sempat mengingatkan soal sumpah presiden terhadap sikap cawe-cawe Jokowi.
Iqbal menilai Jokowi tak adil terhadap rakyatnya karena telah melakukan cawe-cawe soal sosok pemimpin penerus.
Baca juga: Ganjar Komitmen Lanjutkan Estafet Kepemimpinan Jokowi, 8 Tokoh Ini Disebut Cocok Jadi Cawapresnya
"Saya baru saja mendengarkan statement pak JK bahwa apa yang dilakukan Pak Jokowi ini adalah melanggar sumpah Presiden, yaitu tidak adil," kata Iqbal dalam tayangan Kompas TV, Jumat (16/6/2023).
"Harusnya Pak Jokowi sebagai Presiden adil ke semua calon, adil ke semua rakyatnya yang ingin mencalonkan, apalagi ini dilakukan secara terbuka."
"Saya kira ini adalah sikap yang tidak elok bagi Presiden," ujarnya.
Iqbal menilai apa yang dilakukan Jokowi adalah bentuk cawe-cawe yang berlebihan.
Ia bahkan menduga ada motif lain yang jadi alasan Presiden Jokowi melakukan cawe-cawe tersebut.
Motif lain yang jadi latar belakang cawe-cawe Jokowi menurut Iqbal karena diduga ada proyek besar bermasalah yang tak ingin terungkap jika sosok presiden berganti dari luar lingkarannya.
"Saya membaca motif kira-kira kenapa, mungkin karena beliau peduli tentang kesinambungan ya oke, tapi ini ada motif lain."
"Bisa jadi-ada masalah dengan proyek besar ini sehingga terlalu takut jika yang menang adalah orang yang tidak bisa dikontrol atau diatur," ujarnya.