Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang Pemilu 2024, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad mengingatkan seluruh prajurit, PNS TNI, dan keluarga besar TNI untuk tidak mudah terpengaruh hoaks dan berita-berita yang tidak jelas asal usulnya di media sosial.
Nur Rahmad mengatakan saat ini, media sosial merupakan sarana yang sangat efektif dan menjadi “medan kritik” dalam merebut dan mempengaruhi opini publik melalui penyesatan informasi dan penyebaran berita bohong (hoaks).
Baca juga: Bawaslu Ingatkan Calon Peserta Pemilu yang Punya media Supaya Tidak Berkampanye Semena-mena
Fenomena tersebut, diprediksi akan tetap berlangsung untuk memprovokasi dan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa terlebih lagi mendekati tahun politik 2024.
Menghadapi tahapan pemilu 2024, ia juga mengingatkan bahwa tahun 2023 ini merupakan rangkaian tahun politik menuju pemilu 2024.
Sehingga tugas TNI melaksanakan perbantuan kepada Pemda dan Polri dalam pengamanan memerlukan langkah antisipasi yang konkret guna mengantisipasi setiap perkembangan situasi masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Nur Rahmad dalam amanat yang dibacakan Pa Sahli Tk. III Bid. Bantuan Kemanusiaan (Banusia) Sahli Panglima TNI Laksda TNI Hanarko Djodi Pamungkas saat memimpin Upacara 17-an yang diikuti Prajurit dan PNS TNI di Mabes TNI, Cilangkap pada Senin (19/6/2023).
"Berbagai kemungkinan bisa terjadi, yang semuanya memerlukan langkah yang tepat terutama terhadap kemungkinan adanya tindakan-tindakan tidak bertanggung jawab dengan memanfaatkan agenda Pemilu 2024," kata Nur Rahmad.
Baca juga: Menakar Arah Berlabuh Pendukung Jokowi di Pemilu 2024: Ke Mana Suara Mereka Diberikan?
"Ujian bagi TNI-Polri dalam rangka menyukseskan agenda pemilu 2024 adalah netralitas, soliditas dan sinergitas," sambung dia.
Untuk itu, Nur Rahmad juga meminta kepada seluruh Prajurit dan PNS TNI untuk tidak bersikap reaktif terhadap segala isu yang berkembang.
Ia juga meminta mereka tetap fokus pada tugas, dengan senantiasa terus meningkatkan kualitas dan kapasitas diri, guna membangun kompetensi dalam rangka meningkatkan kinerja.
"Saya minta kepada segenap Prajurit, PNS TNI beserta keluarga besarnya, untuk tidak mudah terpengaruh dengan berita-berita di media sosial," kata dia.
"Jangan mudah percaya, apalagi terpengaruh oleh berbagai informasi yang tidak jelas asal usulnya, jangan pernah beranggapan bahwa 'saya adalah orang pertama yang mengetahui dan menyebarkan informasi'. Percayalah kepada pimpinan kalian, karena dengan demikian kita akan tetap kompak, bersatu, solid dan tidak terpecah belah," sambung dia.
Ia mengatakan, semangat, dedikasi, loyalitas dan militansi yang ditunjukan Prajurit dan PNS TNI, telah mengantar kembali institusi TNI pada peringkat terbaik di jajaran lembaga negara sebagai institusi yang dipercaya oleh rakyat.
Hal itu menunjukkan bahwa para Prajurit dan PNS TNI adalah insan-insan yang bertaqwa, loyal dan rela berkorban dengan tulus ikhlas bagi bangsa dan negara.
"Saya berharap sikap loyal dan rela berkorban ini terus melekat sepanjang hayat dalam sanubari kita semua," kata dia.