Ali mengungkapkan, cawapres itu nantinya harus bisa mengisi ruang-ruang di mana Anies Baswedan belum bisa mendapatkan dukungan secara optimal.
"Orang yang nanti akan dipasangkan dengan Mas Anies adalah orang yang bisa mengisi ruang-ruang di mana Mas Anies masih belum mendapatkan dukungan secara optimal," pungkasnya.
Terkait cawapres yang akan mendampingi Anies, Demokrat menyerahkan semuanya kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Kehormatan Demokrat, Hinca Pandjaitan.
Baca juga: Sepakat! Satu Nama Ini akan Dampingi Anies Maju Pilpres 2024, Tim 8: Tiap Keputusan Ada Pro-Kontra
"Kita serahkan kepada Mas Anies sebagai calon presiden untuk memastikan duetnya ke depan," ujar Hinca di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, dilansir Kompas.com.
Ia hanya memastikan pihaknya menanti kapan Anies akan mengumumkan cawapresnya ke publik.
"Kalau memang sudah ditemukan pasangannya yang tepat, pantas juga diumumkan," ungkapnya.
"Nanti kita tinggal tunggu saja," tutupnya.
Elektabilitas Cawapres Versi Litbang Kompas
Diketahui, sejumlah nama santer disebut bakal mendampingi Anies Baswedan pada Pilpres 2024.
Tiga nama yang paling santer dikabarkan menjadi cawapres Anies Baswedan adalah Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY); eks Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan; dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Sementara itu, pada Mei 2023, Litbang Kompas merilis survei terbaru mengenai elektabilitas cawapres untuk tiga capres Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.
Menurut survei Litbang Kompas, AHY menempati peringkat keempat sebagai cawapres paling cocok dengan Anies, dimana elektabilitasnya lebih dari 10 persen.
Sementara, nama Khofifah ada di peringkat dengan elektabilitas 2,3 persen.