TRIBUNNEWS.COM - Nama pendiri Partai Kedaulatan Bangsa, Yenny Wahid, masuk dalam bursa bacawapres pendamping Anies Baswedan.
Masuknya nama Yenny Wahid itu ditanggapi partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan.
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, mengatakan pihaknya tegak lurus.
Meski nama Yenny Wahid muncul di bursa cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024, Partai Demokrat tidak ambil pusing.
Kamhar mengatakan Demokrat tak ingin mengomentari isu-isu tentang cawapres Anies, termasuk munculnya sosok Yenny Wahid.
"Namun kami tegaskan, Partai Demokrat senantiasa istiqomah dan taat asas," kata Kamhar, Rabu (28/6/2023).
Baca juga: Elite Demokrat Soal Isu Yenny Wahid Cawapres Anies Baswedan: Kami Istiqomah
Lebih lanjut, Demokrat lebih memilih untuk menyerahkan sepenuhnya kepada Anies Baswedan untuk menentukan cawapresnya.
"Beliau telah mengantongi satu nama jadi kita hormati itu, untuk menunggu waktu yang tepat disampaikan ke publik," ujar Kamhar.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, menyebut nama Yenny Wahid sudah sejak awal masuk dalam bursa cawapres Anies Baswedan.
Ia mengungkapkan Yenny bukan figur baru yang dipertimbangkan untuk menjadi pendamping Anies.
Pasalnya, PKS menganggap bahwa Yenny yang merupakan tokoh Nadhlatul Ulama (NU) juga merupakan figur yang cukup kuat untuk bisa membantu pemenangan Anies dan KPP di kontestasi elektoral mendatang.
Baca juga: Profil Yenny Wahid, Putri Gus Dur yang Digadang-gadang Jadi Bacawapres Anies Baswedan
Sehingga, lanjut Mardani Ali, wajar nama Yenny Wahid muncul dalam bursa cawapres untuk Anies Baswedan.
Pihaknya berharap, siapapun figur bacawapres yang dipilih, bisa menguatkan ketiga parpol di internal Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
“Kemungkinan itu harus ditimbang dengan bagaimana koalisi kita yang solid,” ungkap Mardani Ali, Jumat (23/6/2023), dilansir Kompas.com.