TRIBUNNEWS.com - Nama Wali Kota Solo sekaligus putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, kerap muncul dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2024 mendatang.
Baru-baru ini, Gibran disebut berpeluang mendampingi Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto, pada kontestasi tahun depan.
Tak hanya itu, sebelumnya nama Gibran sebagai cawapres Anies Baswedan juga berembus kencang setelah keduanya bertemu di Kota Solo, Jawa Tengah, pada November 2022.
Meski demikian, Gibran dalam beberapa kesempatan selalu enggan mengomentari soal namanya yang masuk bursa cawapres Pilpres 2024.
Baca juga: Baliho Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo Terpasang di Solo, Begini Reaksi Gibran
Masuk Bursa Cawapres Prabowo
Dalam wawancara eksklusif Mata Najwa bersama Prabowo Subianto, Najwa Shihab menyebutkan enam nama yang masuk bursa cawapres Ketua Dewan Pembina Gerindra itu.
Enam nama itu adalah Menteri BUMN, Erick Thohir; Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD; Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Kemudian, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin; Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa; dan Wali Kota Solo sekaligus putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka.
Saat disinggung secara khusus oleh Najwa Shihab soal Gibran, Prabowo mengatakan nama putra sulung Jokowi itu pastinya masuk dalam perhitungan.
"Tentunya termasuk dong. Semua harus kita perhitungkan," kata dia, dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Jumat (30/6/2023).
Menanggapi hal tersebut, Gibran Rakabuming Raka enggan memberikan komentar.
Saat ditemui di Pondok Pesantren Az-Zayadiyy, Laweyan, Kota Solo, ia meminta agar awak media tak bertanya soal politik.
"Ning pondok ki ojo takon masalah politik (di pondok jangan tanya masalah politik). Nggak, nggak. Nggak ada tanggapan," kata Gibran, Sabtu (1/7/2023), dikutip dari TribunSolo.com.
"Ning pondok ki ojo takon masalah politik. Didukani Gus Karim (Dimarahi Gus Karim)" ujarnya sekali lagi menegaskan.
Sementara itu, sebelumnya Gerindra sudah menegaskan bahwa kandidat cawapres terkuat Prabowo adalah Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Terlebih, Gerindra dan PKB telah sepakat membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), dimana kedua partai telah menandatangani piagam kerja sama pada 13 Agustus 2022.
Dalam piagam itu, dikatakan nama capres dan cawapres diputuskan bersama-sama oleh Prabowo dan Cak Imin.
"Sampai hari ini, saya bisa tegaskan, calon wakil presiden, kandidat terkuat Pak Prabowo adalah Gus Muhaimin," ungkap anggota Dewan Pembina Gerindra, Andre Rosiade, dalam acara Satu Meja The Forum KompasTV bersama Budiman Tanuredjo, awal Juni 2023.
Soal Gibran, Andre pun tak mau berandai-andai lantaran putra sulung Jokowi itu tak masuk kriteria cawapres.
Baca juga: Disebut Berpeluang Jadi Cawapres Prabowo, Begini Reaksi Gibran
Sebagaimana diketahui, UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu mengatakan capres dan cawapres minimal berusia 40 tahun.
Sementara, Gibran masih berusia 35 tahun.
"Mas Gibran 'kan terhalang dengan aturan perundang-undangan. Jadi kita jangan berandai-andai," pungkas Andre.
Isu Jadi Cawapres Anies Baswedan
Isu Gibran Rakabuming Raka bakal menjadi cawapres bagi capres dari NasDem, Anies Baswedan, santer terdengar usai keduanya bertemu di Kota Solo pada 15 November 2022.
Terlebih, setelah Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad Ali, bercanda Gibran memiliki kualifikasi untuk mendampingi Anies.
Hal ini dikatakan Ahmad Ali, saat bicara soal pertemuan Anies dan Gibran.
"(Pertemuan Gibran dan Anies) enggak (terkait politik). Ya tapi, kalau kemudian Gibran dipantaskan untuk menjadi cawapres Anies, kenapa tidak?"
"Dia menurut saya memenuhi kualifikasi itu. Bisa jadi," kata Ali saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (15/11/2022).
Terkait hal itu, Gibran enggan memberikan tanggapan.
Ia menegaskan, dirinya hanya berusaha untuk bisa bergaul dengan siapa saja.
"Tidak ada tanggapan (soal cawapres)" kata Gibran di Kota Solo, Rabu (16/3/2022), dikutip dari Kompas.com.
"Kalau urusan chemistry, aku ke semua orang berusaha untuk bisa bergaul ya. Itu pandangan politik biasa."
"Karo sopo-sopo ya koncoan ya (Dengan siapa saja berteman). Berkawan dengan semua," tegas Gibran.
Baca juga: Prabowo Ditanya Kandidat Cawapres dari Erick Thohir Sampai Gibran: Saya Bisa Kerja dengan Semuanya
Menurut Gibran, pertemuannya dengan Anies menjadi salah satu wadah untuk dia berguru.
Ia menilai berguru tidak harus dengan sesama kader partai satu kubu.
"Kita bukan membaur ya, berguru. Berguru ke Rocky Gerung, berguru ke Pak Anies."
"Berguru itu tidak harus sama satu partai atau satu kubu. Berguru sama semua orang," ungkapnya.
Soal pertemuannya dengan Anies, Gibran memastikan hanya pertemuan biasa, yaitu sarapan bersama dan menghadiri haul ke-111 Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi di Pasar Kliwon, Kota Solo.
"Lha ngopo (kenapa) mencari suara ning (di) Solo. Nggak, nggak. Biasa wae (biasa saja)."
"Kemarin itu cuma sarapan sama pengajian (haul) enggak ada yang lain. Sesimpel itu," terang Gibran.
Tegaskan Tak akan Maju Cawapres
Dalam sebuah kesempatan, Gibran Rakabuming Raka sudah menegaskan dirinya tidak akan maju Pilpres 2024 sebagai cawapres,
Alasannya, karena ia tidak memenuhi syarat sesuai aturan Pemilu.
"Ya aku 'kan wis (sudah) jawab, enggak (maju cawapres)," tegas Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (25/5/2023).
"Umurnya belum cukup," lanjutnya.
Selain masalah umur, Gibran merasa ilmu dan pengalaman yang dimilikinya di dunia politik belum mumpuni.
"Ilmunya belum cukup, pengalamannya belum cukup," tegas Gibran lagi.
Baca juga: Pengamat Sebut Pernyataan Panda Nababan soal Gibran Hanya Reminder: Dalam Politik Jangan Buru-buru
Terpisah, Ketua Umum Pro Jokowi (ProJo), Budi Arie Setiadi, mengungkapkan keengganan Jokowi jika putra sulungnya maju sebagai cawapres.
Hal ini diketahui Budi saat bertanya langsung pada Jokowi soal isu wacana duet Prabowo dan Gibran.
Menurut Budi, Jokowi tak ingin putranya maju sebagai cawapres karena baru dua tahun menjabat Wali Kota Solo.
"Pak Jokowi bicara sama saya. Pak Jokowi saya tanya 'ini ada wacana Pak Prabowo-Gibran'."
"Terus Jokowi bilang 'jangan lah Mas Gibran baru 2 tahun jadi wali kota'," kata Budi di kantor DPP Projo, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2023).
Elektabilitas Gibran
Meski nama Gibran kerap dibicarakan masuk bursa cawapres, elektabilitas ayah dua anak ini nyatanya masih terpaut jauh dari Menteri BUMN, Erick Thohir, dan Ketua Bappilu PPP, Sandiaga Uno,
Menurut survei simulasi 22 nama cawapres yang dilakukan Indikator Politik pada periode 26-30 Mei 2023, Gibran berada di urutan keenam dengan elektabilitas 5,8 persen.
Sementara, di peringkat pertama ada Erick Thohir dan Ridwan Kamil dengan perolehan 14,8 persen.
Lalu, di peringkat selanjutnya adalah Sandiaga Uno 12 persen, Mahfud MD 11,8 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 7,2 persen.
Selanjutnya, berdasarkan survei Indonesia Political Opinion (IPO) periode 5-13 Juni 2023, nama Gibran tak masuk lima besar.
Peringkat pertama lagi-lagi diisi oleh Erick Thohir dengan elektabilitas 15,5 persen.
Setelahnya, ada Mahfud MD dengan 11,1 persen, AHY 10,9 persen, Ridwan Kamil 6,7 persen, dan Sandiaga Uno 6,5 persen.
Untuk survei Algoritma Research and Consulting periode 29 Mei-10 Juni 2023, nama Gibran juga tak menonjol.
Elektabilitas Sandiaga Uno paling tinggi dengan perolehan 11,3 persen, dalam survei tersebut.
Di peringkat kedua ada Erick Thohir dengan elektabilitas 10,3 persen.
Lalu, ada Mahfud MD di peringkat ketiga dengan 8,8 persen.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Fersianus Waku, TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin/Andreas Chris, Kompas.com/Labib Zamani)