News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Panda Nababan Sebut Gibran 'Anak Ingusan', Sinyal Adanya Friksi Sikap Politik PDIP dan Jokowi?

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politisi senior PDIP, Panda Nababan dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah membaca pernyataan politikus senior PDI Perjuangan (PDIP) Panda Nababan yang menyebut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai ‘anak ingusan’. Ia menduga ada dua alasannya.

Dedi menjelaskan kemungkinan pertama Panda Nababan memberikan kritik tersebut, berkaitan dengan persoalan antara PDIP dengan keluarga Presiden Jokowi.

Pasalnya, keluarga Presiden Jokowi seringkali tidak sejalan dengan sikap politik PDIP.

Baca juga: Pengamat Sebut Pernyataan Panda Nababan soal Gibran Hanya Reminder: Dalam Politik Jangan Buru-buru

“Statement Panda Nababan bisa mengacu pada dua persoalan, pertama adanya persoalan antara PDIP dengan keluarga Jokowi, karena Jokowi dan keluarga seringkali tidak sejalan dengan sikap politik PDIP,” kata Dedi, dalam keterangannya, Jumat (30/6/2023).

Hal itu tercermin dari dukungan yang diberikan oleh Presiden Jokowi dan Gibran kepada kandidat calon presiden (capres) PDIP Ganjar Pranowo yang tidak sepenuh hati dan lebih mengarah kepada Prabowo Subianto.

“Misalnya soal dukungan pada kandidat capres, Gibran dan Jokowi terkesan setengah hati berada di barisan Ganjar, justru lebih mengarah ke Prabowo,” ujar Dedi.

Alasan kedua, pernyataan Panda Nababan itu merujuk pada usia biologis dan ideologis Gibran yang dianggap tidak memiliki jalan karir politik yang matang. Karir Gibran di dunia politik nasional disebut tak terlepas dari faktor orang tuanya.

“Kedua, statement itu ditunjukkan untuk menilai Gibran baik dari sisi usia biologis maupun ideologis, Gibran dianggap tidak memiliki jalan karir politik yang matang karena ia mendapat tempat karena faktor orang tuanya,” kata Dedi.

Dedi menilai, pernyataan yang dikeluarkan oleh Panda Nababan merupakan bentuk kegusaran, karena putra pertama Presiden Jokowi itu mulai menunjukkan sikap tidak etis pada partai berlambang banteng tersebut.

“Sehingga Panda mungkin saja gusar karena Gibran mulai tunjukkan sikap tidak etis pada PDIP,” tuturnya.

Sebelumnya, politisi senior PDIP, Panda Nababan menjadi sorotan setelah menyebut Wali Kota Solo sekaligus putra sulung Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, sebagai anak ingusan.

Pernyataan ini disampaikan Panda Nababan dalam diskusi bersama Ketua Umum Relawan ProJo, Budi Arie Setiadi.

Saat membahas soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai batas usia presiden jika di bawah 40 tahun, Budi menanggapi keputusan itu memiliki berbagai risiko politik.

Risiko itu, menurut Budi, salah satunya adalah peluang Gibran Rakabuming menggantikan sang ayah.

Menanggapi pernyataan Budi, Panda menilai Gibran masih anak ingusan.

Ia beranggapan Gibran masih harus banyak belajar agar nantinya tidak besar kepala.

"Gibran anak ingusan kok, gimana? Nanti anak itu besar kepala, masih belajar dulu lah," ungkap Panda Nababan, dikutip dari KompasTV.

Lebih lanjut, Panda bicara Gibran masih membutuhkan proses yang panjang seperti Jokowi jika ingin maju sebagai calon presiden.

"Dia butuh proses seperti Bapaknya, panjang. Nggak langsung ujug-ujug," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini