TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Poltracking Indonesia, Arya Budi mengatakan poros koalisi semakin banyak semakin baik.
Menurut dia, makin banyak poros akan melahirkan makin banyak kandidat dan publik akan makin banyak alternatif pilihan.
“Lebih banyak alternatif (poros koalisi) lebih bagus bagi publik,” tegas Arya Budi saat dihubungi, Selasa (4/7/2023).
Dosen Departemen Politik dan Pemerintahan UGM ini menjelaskan potensi terbesar jumlah poros ialah empat poros.
Hal itu merujuk kepada ambang batas pencalonan 20 persen.
Namun menurut dia, tidak menutup kemungkinan akan ada tiga bahkan dua poros yang akan bertarung.
Kandidat Doktor University of Illinois ini mengatakan, jumlah poros tidak terlalu berpengaruh terhadap kualitas Pemilu.
Arya menyebut, kualitas Pemilu akan sangat ditentukan oleh elite dan kandidat.
Arya menuturkan pesan-pesan yang disampaikan selama masa Pemilu sangat berpengaruh nantinya kepada pemilih.
Baca juga: LSI Denny JA: Airlangga Hartarto Berpeluang Jadi Cawapres Prabowo atau Bentuk Poros Baru
“Lebih baik atau buruk itu tergantung dari pesan kandidat atau elite yang bertarung,” ujarnya.