Terpenting, menurut Teuku Riefky, bagaimana menciptakan suasana yang kondusif.
"Terkait Pilpres, kami saling menjaga etika politik, kami memahami saat ini Partai Gerindra berada di Koalisi KIB dan Demokrat berada di Koalisi Perubahan, tentu banyak hal yang kami bicarakan terkait Pilpres ini, termasuk keinginan kita agar pilpres berjalan baik dan damai."
"Kemudian, terkait pemilu secara umum, tentu pemilu yang kita harapkan, saling menjaga agar pemilu berjalan demokratis, bebas dari intimidasi, bebas dair kecurangan," jelasnya.
Hal itu, dirasa penting, sebab mengurus bangsa tidak bisa dilakukan dua parpol saja.
Teuku Riefky menjelaskan, membutuhkan semua parpol untuk menjaga proses demokrasi yang akan dihadapi dalam waktu yang tidak lama alagi.
"Kita ingin stabilitas nasional harus diupayakan kondusif," ucap Teuku Riefky.
- Bahas soal Kebangsaan
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, juga mengungkapkan sekilas tentang pertemuan antara Gerindra dan Demokrat pada Kamis (20/7/2023).
Usai pertemuan, kedua partai besar ini langsung menggelar konferensi pers.
Dalam penjelasannya, Ahmad Muzani menjelaskan bahwa kedatangan partainya, tak bermaksud untuk menggoda Demokrat.
Ahmad Muzani menegaskan, pertemuan tersebut merupakan bagian dari silaturahmi kebangsaan sebagai upaya menyambung persaudaraan.
"Kedatangan DPP Partai Demokrat adalah bagian dari silaturahmi politik, silaturahmi kebangsaaan kami dengan partai Demokrat."
"Ini adalah upaya kami menyambung persaudaraan yang sudah dibangun dengan kehadiran Ketua Umum Demokrat ketika ketemu dengan Ketua Umum Pak Prabowo," ungkapnya.
Muzani menjelaskan, kedua partai berbicara terkait persoalan umum kebangsaan.