"Kami berbicara banyak hal, pertama berbicara persoalan umum tentang kebangsaan, kami juga berbicara tentang perlunya partai politik eksis di dalam legislatif baik di kabupaten, kota, provinsi bahkan DPR RI, ucap Muzani.
Kemudian, menurut Muzani, kedua partai juga saling tukar pengalaman dan pandangan terkait Pemilu.
"Kami tukar pengalaman, pandangan, dan tukar cerita di lapangan bagaimana seseorang bisa terpilih meyakinkan rakyat dan terpilih menjadi anggota dewan," terangnya.
Baca juga: Demokrat soal Kans AHY Cawapres: Kita Serahkan ke Anies
- Hormati Keputusan Masing-masing Partai
Lebih lanjut, Muzani menjelaskan, Demokrat dan Gerindra juga membicarakan soal Pilpres.
Meski kedua partai sudah mempunyai keputusan tentang capres masing-masing, namun keduanya sepakat untuk saling menghormati.
"Tentu saja kami juga berbicara tentang bagaimana proses pilpres, dan keputusan masing-masing."
"Kami mengetahui Demokrat dalam hal pilpres telah mengambil keputusan calon presiden yang dipilihnya. Demikian juga demokrat telah mengetahui bahwa Partai Gerindra telah mengambil keputusan final tentang capres, yakni Prabowo yang telah berkoalisi dengan PKB, kalau kami berkomunikasi dengan Demokrat tidak bermaksud menggoda keputusan politik yang sudah diputuskan Demokrat," ucapnya.
- Bangun Silaturahmi, Gerindra Sebut Tak Goda Pilihan Demokrat
Ahmad Muzani mengatakan, pertemuan antara Gerindra dengan Demokrat adalah bagian upaya untuk membuka silaturahmi.
Sebab, menurutnya, dalam membangun Indonesia diperlukan kerja sama dan gotong royong dari semua pihak, termasuk semua partai politik (parpol) di Indonesia.
"Bagian dari bergandengan tangan, karena seperti apa maksudnya? seperti yan bahwa membangun Indonesia dengan jumlah penduduk 275 juta penduduk, dengan masalah yang segudang, problem yang rumit tentunya memerlukan kekuatan yang banyak, itulah kita komunikasi."
"Kita menyadari bahwa Indonesia harus dikelola bersama oleh kekuatan yang besar, dan kekuatan parpol yang sama membangun persatuan, kekeluargaan, gotong royong," ungkap Muzani.
"Itulah yang kita bangun, kesepatakan bersama," lanjutnya.