"Nah, lalu Pak Prabowo mengajak saya berdiskusi. Jadi logis 'kan kalau dengan sendirinya bicara dengan Pak Prabowo lebih dulu," kata Kwik.
Di kesempatan yang sama, Prabowo menilai Kwik sebagai ahli ekonomi sekaligus mantan pejabat yang berpengalaman sangat baik.
Selain itu, bagi Prabowo, Kwik dianggap bisa memberi masukan dan sumbangan pemikiran dalam mengatasai kesulitan ekonomi saat ini.
Baca juga: Dukungan Budiman Sudjatmiko ke Prabowo Dinilai Upaya Tepis Isu Pelanggaran HAM
"Waktu 2009 juga beliau penasihat saya dan juga terus menerus, karena memang dari awal saya satu pemikiaran dengan beliau," ucap Prabowo.
"Saya menilai beliau ekonom yang punya dasar teori yang kuat, diikuti oleh dasar pengalaman, praktisi, pelaku ekonomi yang juga kuat," sambungnya.
Meski begitu, PDIP tak mempersoalkan tentang pertemuan Kwik dan Prabowo kala itu.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menilai sah-sah saja Kwik memberi masukan untuk Prabowo sebagai ahli ekonomi.
"Pak Kwik sendiri kan sudah menyatakan, beliau diminta untuk memberikan masukan-masukan, ya masukan boleh-boleh saja," ujar Hasto di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018).
"Sekali lagi, pertemuan-pertemuan itu merupakan hal yang biasa dalam pemilu, saling bersilaturahim itu merupakan kultur kita sebgaai bangsa. Tidak harus segala sesuatunya dikaitkan dengan politik," tegasnya.
3. Mantan Aktivis 1998, Budiman Sudjatmiko
Eks aktivis 1998 yang juga politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko, mendeklarasikan dukungan terhadap Prabowo Subianto dengan memperkenalkan relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2023).
Di kesempatan itu, Budiman mengungkapkan alasannya lebih memilih Prabowo dibanding bacapres PDIP, Ganjar Pranowo.
Budiman menuturkan Indonesia membutuhkan pemimpin yang strategik.
Terkait hal itu, Budiman mengaku belum melihatnya dari sosok Ganjar Pranowo.
"Indonesia butuh kepemipinan yang strategik. Pak Ganjar baik, bukan buruk ya."