Sebab, menurutnya Gibran tidak memenuhi syarat jadi cawapres.
Terlebih Gibran adalah bagian dari PDIP, yang mencerminkan perbedaan koalisi di antara mereka.
Ahmad Ali menuturkan, saat ini Nasdem dan PDI Perjuangan (PDIP) sudah memiliki koalisi masing-masing di Pilpres 2024.
"Karena kenapa? Pertama dari sisi ideologi partai koalisi yang kita bentuk berbeda," ucapnya, Sabtu (19/8/2023).
Meski demikian, Ahmad Ali menganggap pernyataan Gibran merupakan sebuah guyonan semata.
"Itu hanya guyonan menurut saya," ungkap Ali.
Ali menambahkan NasDem sangat menghormati posisi Gibran sebagai kader PDIP.
"Kita sangat menghargai tentunya posisi Mas Gibran sebagai kader muda yang ada di PDIP," tutur Ali.
Candaan Gibran Minta Dipinang Jadi Cawapres Anies
Adapun Gibran sempat berseloroh sedang menunggu tawaran dari Anies menjadi calon wakil presiden.
Kelakar tersebut karena Gibran terus ditanya terkait mengenai cawapres mendampingi Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.
"Ya tinggal nunggu ada penawaran cawapresnya Pak Anies," ungkap Gibran saat ditemui di Solo, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2023).
Ia pun berkelakar sebenarnya lebih ingin dipasangkan dengan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono atau akrab disapa Ibas.
"Tapi saya penginnya sama Mas Ibas. Ya semoga ya," selorohnya.
Namun ia mengaku tidak berani menjalin komunikasi langsung untuk berbicara mengenai hal ini.
"Nggak. Ra nduwe jalure. Ndak berani lah," kata Gibran.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Choirul Arifin/Fersianus Waku)