Lantaran, Denny menilai PPP akan rugi jika tak memperjuangkan Sandi sebagai cawapres Ganjar.
"Jadi kami saran dan beri masukan kepada PPP agar bisa mempertimbangkan kembali kerja sama politik dengan PDIP di Pilpres 2024 nanti, jika Sandiaga Uno tidak dipilih menjadi cawapres," kata Denny, Senin (21/8/2023).
"Menurut kami, suatu kerugian besar bagi PPP apabila Bang Sandi tidak menjadi cawapres dari Ganjar Pranowo di saat PPP sedang mempunyai semangat baru dalam meraih posisi yang lebih baik di Pemilu 2024," urainya.
Meski demikian, Denny menegaskan Sandi bakal tetap bersama PPP meskipun tak terpilih sebagai cawapres Ganjar.
Saat ini, kata Denny, Sandi lebih memilih berfokus pada tugasnya sebagai Ketua Bapilu PPP.
"Enggak, Pak Sandi tetap dengan PPP (meski tak jadi cawapres Ganjar)," ungkapnya.
Baca juga: PDIP Lirik Gibran, PPP Diminta Terus Perjuangkan Sandiaga Jadi Cawapres Ganjar
"Saat ini Bang Sandi dengan tugas dan amanah yang diberikan oleh Pj Ketum PPP fokus untuk menaikkan suara partai dengan program ekonominya."
"Untuk langkah lain, kita menunggu dari elite partai," sambungnya.
Gibran Masuk Pertimbangan
Di sisi lain, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, mengatakan tak menutup kemungkinan partainya akan mempertimbangkan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menjadi cawapres Ganjar Pranowo.
Pertimbangan itu, ujar Puan, akan dilakukan jika memang Mahkamah Konstitusi (MK) mengesahkan batas usia capres-cawapres menjadi di bawah 40 tahun.
"Kalau memang kemudian di MK-nya disetujui ada calon cawapres di bawah 40 tahun, ya bisa saja Mas Gibran yang maju," kata Puan di halaman Istana Negara, Jakarta, Kamis (17/8/2023).
Meski masuk pertimbangan cawapres Ganjar, Gibran menolak secara halus hal tersebut.
Ia menegaskan dirinya bukan siapa-siapa.
Selain itu, Gibran mengaku akan terbebani apabila Ganjar kalah bersuara jika berpasangan dengan dirinya.