Pada Mei 2023, elektabilitas Anies sebesar 23,5 persen, sedangkan di bulan Agustus 'tinggal' 20,4 persen.
“Dalam simulasi pilihan tertutup terhadap tiga nama, Ganjar mendapat dukungan 35,9 persen, Prabowo 33,6 persen."
"Anies di posisi ketiga dengan dukungan 20,4 persen,” ujar Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, dalam rilis resmi yang disampaikan pada Rabu (23/8/2023).
“Dan Anies cenderung turun dari 23,5 persen menjadi 20,4 persen,” imbuhnya.
Kapan Anies akan Umumkan Cawapresnya?
Baca juga: Wacana Duet Ganjar-Anies, Politikus PKS: Bisa Ganas Ini
Di tengah elektabilitasnya yang terus menurun, Anies Baswedan masih menutup rapat soal siapa cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024.
Meski demikian, anggota tim 8 Koalisi Perubahan, Sudirman Said, mengatakan Anies sudah mengantongi nama cawapresnya.
Namun, kapan nama tersebut akan diumumkan, Said mengatakan masih dalam tahap pembicaraan Koalisi Perubahan.
"Nanti pasca-komunikasi beres, pada waktunya para pemimpin partai akan menyepakati momentum terbaik untuk deklarasi bersama koalisi dan mengumumkan nama calon pasangan," ucapnya dalam keterangan, Minggu (13/8/2023).
Sementara itu, Deputi Bappilu PPP, Kamhar Lakumani, meminta Anies agar segera mengumumkan cawapresnya.
Alasannya, menurut Kamhar, kriteria cawapres Anies sudah jelas.
Kendati demikian, Kamhar tak ingin pihaknya terlihat seperti mendikte Anies Baswedan dengan mendesak mantan Rektor Universitas Paramadina itu.
Kamhar hanya mengingatkan, dalam piagam kerja sama Koalisi Perubahan, tertulis bahwa pengumuman capres dan cawapres dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
"Terkait cawapres sepenuhnya diserahkan kepada Mas Anies. Kriterianya sudah jelas, tak elok jika kemudian terbangun narasi yang terkesan mendikte," kata Kamhar saat dikonfirmasi, Senin (21/8/2023).
"Saat ini kita telah melewati separuh jalan penandatangan deklarasi menuju Pilpres, artinya sudah kelamaan."