"Prinsip, partai Gerindra adalah partai yang terbuka seluruh warga negara Indonesia."
"Siapa pun yang menerima Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika bisa menjadi anggota Gerindra," tegas dia.
Budiman Sudjatmiko Siap Menyongsong Periode Baru
Sementara itu, Budiman Sudjatmiko mengaku siap menyongsong periode baru dalam hidupnya setelah resmi dipecat dari PDIP.
Budiman Sudjatmiko mengaku menerima surat pemecatan dari PDIP pada Kamis (24/8/2023) pukul 20.00 WIB.
Budiman pun menegaskan tak mempermasalahkan terhadap surat pemecatan itu.
"Ya itu tidak masalah, saya terima saja tidak apa-apa, no comment," ungkapnya, Kamis, dikutip dari Wartakotalive.com.
Baca juga: Alasan Budiman Sudjatmiko Tak Dukung Ganjar: Populistik, Tak Punya Visi-Misi Strategis
Ia menyampaikan, pemecatan tersebut menjadi akhir dari sebuah periode hidupnya.
Dengan demikian, Budiman siap menyongsong periode yang baru.
Meski begitu, ia belum mau merinci arah politiknya setelah dipecat PDIP.
Budiman Sudjatmiko mengaku masih mengalir mengikuti alur hidupnya.
"Ya tentu sudah siap dengan tantangan-tantangan baru. Dan saya mengalir saja bersama sejarah lah ya," ujarnya.
"Ya kita lihat nanti mudah-mudahan kita ada suatu yang lebih baik," jelas Budiman.
Baca juga: Fadli Zon Yakini Budiman Sudjatmiko Sudah Tahu Konsekuensi Bakal Dipecat PDIP Usai Dukung Prabowo
Dukung Capres Selain Ganjar Dinilai Pelanggaran Berat
Diberitakan Kompas.com, Budiman Sudjatmiko dinilai tak mematuhi arahan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, untuk memenangkan bakal capres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Langkah Budiman yang mengumumkan dukungan untuk Prabowo itu dinyatakan sebagai pelanggaran berat oleh PDIP.