Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon meyakini Budiman Sudjatmiko sudah mengkalkulasikan risiko bakal dipecat dari PDI Perjuangan (PDIP).
Hal tersebut menyusul dukungannya kepada Prabowo Subianto menjadi capres.
Baca juga: Antiklimaks Budiman Sudjatmiko di PDIP: Kampanye sejak Kelas 6 SD, Dipecat Buntut Dukung Prabowo
"Saya pikir itu satu opsi, pilihan yang harus diambil dalam situasi tertentu dan tahu juga konsekuensinya seperti apa," kata Fadli Zon saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (25/8/2023).
Fadli menjelaskan Budiman telah mengkalkulasikan segala risiko yang bakal diterimanya buntut dukungan kepada Prabowo. Baginya, pemecatan tersebut merupakan hal yang bisa.
"Saya kira hal yang biasa dan sudah calculate risk gitu, resiko yang sudah terkalkulasi dalam politik dan menurut saya biasa-biasa saja," jelasnya.
"Artinya parpol adalah sebuah tempat untuk berekspresi, untuk berjuang dan seterusnya. tentu punya aturan-aturan tersendiri," sambungnya.
Baca juga: Habiburokhman Enggan Berandai-andai Budiman Sudjatmiko Gabung Gerindra Setelah Tak Jadi Kader PDIP
Sekadar informasi, Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko telah rampung melakukan pertemuan dengan bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan pada Selasa (18/7/2023) malam.
Sebulan selanjutnya, Prabowo dan Budiman telah resmi mendeklarasikan relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) pada Jumat (18/8/2023) di Marina Convention Center, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Adapun karena membelotnya Budiman Sudjatmiko atas arahan partainya yang telah mendeklarasikan Ganjar Pranowo bakal bertarung di Pilpres 2024. Membuat Budiman Sudjatmiko akhirnya dipecat dari PDIP tertanggal 24 Agustus 2023 malam.