"Ya itu enggak masalah, saya terima saja enggak apa-apa, no comment," ungkapnya, Kamis, dikutip dari Kompas.com.
Ia mengaku belum bisa berkomentar banyak.
Ia hanya menyampaikan ucapan terima kasih kepada PDIP.
Menurut dia, surat itu juga menandakan satu episode kehidupannya di PDIP telah berakhir.
"Dan saya tentu akan memulai episode berikutnya, bagian dari perjalanan panjang saya sebagai manusia politik sejak saya remaja dan ya, akan mencoba terus mengalir bersama sejarah saja, bersama waktu ya," ungkap Budiman.
Baca juga: Prabowo 2 Kali Gagal jadi Presiden, PAN Ungkap Alasan Tetap Beri Dukungan di Pilpres 2024
Mantan aktivis Pro Demokrasi ini juga mengaku siap membuka lembaran episode baru di hidupnya.
Namun, episode baru itu tak disebutkan bermakna memilih partai politik anyar.
Budiman hanya minta didoakan dapat terus memberikan kontribusi bagi Indonesia.
"Kita siapkan episode-episode baru. Saya harap bisa berkontribusi positif bagi Indonesia yang lebih baik dengan sumbangan kecil," ujar dia.
Deklarasi Dukung Prabowo
Diberitakan sebelumnya, Budiman Sudjatmiko mendeklarasikan diri bersama gerakan Prabowo Budiman Bersatu (Prabu) di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2023).
Deklarasi tersebut, juga dihadiri oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Setelah mendeklarasikan diri, Budiman mengaku siap menerima konsekuensi yang akan terjadi.
“Jangan berandai-andai terkait sanksi. Ini situasi dinamis, saya pikir kalaupun ini berisiko, saya tidak akan lari dari tanggung jawab,” katanya, Jumat (18/8/2023), dilansir TribunJateng.com.
Menurut Budiman, ia tak membawa nama partai dan tak bermaksud meminta jabatan ataupun uang dalam deklarasi tersebut.
Deklarasi Prabu ini, kata Budiman, merupakan gerakan dari lintas partai dan golongan.
“Di sini saya tidak membawa partai, saya bersama Prabu mendukung sosok Prabowo bukan partainya,” jelasnya.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Garudea Prabawati, Suci Bangun DS Erik S) (Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)