News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Surya Paloh Tak Bisa Pastikan Nasib Koalisi Perubahan usai NasDem Dituding Berkhianat: Belum Tahu

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Surya Paloh tiba sebelum acara pelantikan presiden dan wakil presiden di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, tak bisa memastikan apakah Koalisi Perubahan masih akan berlanjut usai partainya dituding berkhianat.

Mengenai kedekatannya dengan Cak Imin, Surya Paloh sudah menganggap Ketua Umum PKB itu seperti adik sendiri.

Lantaran, bagi Surya Paloh, Cak Imin bukanlah orang baru.

"Cak Imin kan bukan orang lama, saya anggap adik saya," pungkasnya.

Seperti diketahui, Demokrat lewat Teuku Riefky Hasya mengatakan NasDem memutuskan secara sepihak terkait Cak Imin menjadi cawapres Anies.

Baca juga: Senyum Wakil Ketua Umum Partai NasDem Saat Partainya Disebut Demokrat Berkhianat 

Keputusan itu diambil Surya Paloh pada Selasa (29/8/2023) malam di NasDem Tower.

DI hari yang sama, Surya Paloh memanggil Anies untuk menerima keputusan tersebut.

Namun, kata Riefky, informasi mengenai 'perjodohan' Anies dan Cak Imin tak disampaikan langsung ke petinggi Demokrat dan PKS.

Justru, Juru Bicara Anies, Sudirman Said lah yang mengabarkan informasi tersebut.

"Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," ungkapnya dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tribunnews.com, Kamis.

"Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya," sambungnya.

Demokrat: Nama AHY Sudah Dipilih

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono berjabat tangan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai pertemuan tertutup di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (7/10/2022). Kedatangan Anies Baswedan ke Partai Demokrat tersebut sebagai ajang silaturhami dan safari politik. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Di dalam keterangan tertulisnya itu, Teuku Riefky Harsya turut mengungkapkan Anies Baswedan sudah memilih Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), untuk menjadi cawapresnya, sejak lama.

Bahkan, pada 12 Juni 2023, Anies menghubungi langsung AHY dan mengatakan, "Saya ditelepon beberapa kali oleh Ibu saya dan guru spiritual saya, agar segera berpasangan dengan capres-cawapres Anies-AHY."

Pilihan Anies itu lantas dipertegas pada 14 Juni 2023, saat menentukan cawapresnya.

"Sesuai dengan mandat yang telah diberikan oleh ketiga Ketua Umum Partai Politik yang masing-masing ditandatangani oleh Ketua Umum NasDem, Surya Paloh; Presiden PKS, Ahmad Syaikhu; dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, untuk menentukan siapa calon wakil presiden yang dipilihnya, maka pada 14 Juni 2023, Capres Anies memutuskan untuk memilih Ketum AHY sebagai Cawapresnya," urai Riefky.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini