News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Kini Gandeng Cak Imin, Anies Baswedan Beri Tanggapan soal Tudingan Berkhianat

Penulis: Daryono
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan saat ditemui awak media di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2023).

TRIBUNNEWS.COM - Bakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan akhirnya buka suara terkait tudingan berkhianat yang dilontarkan Partai Demokrat setelah NasDem memasangkan Anies dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai pasangan Capres-Cawapres. 

Dikatakan Anies, pada waktunya nanti akan ada penjelasan mengenai dinamika politik yang menyebabkan Anies berpasangan dengan Cak Imin.

Saat ini, Anies mengajak para pendukungnya untuk lebih dulu fokus melakukan perubahan.

“Kepada seluruh relawan, mari kita terus berkonsentrasi pada usaha kita untuk melakukan perubahan. Kita ingin Indonesia yang lebih adil, maju, dan kita harus tetap fokus di situ. Dinamika yang terjadi saat ini jangan sampai mengganggu konsentrasi kita,” kata Anies, Sabtu (2/9/2023). 

Baca juga: Jokowi Bantah Ikut Campur Terbentuknya Duet Anies-Cak Imin: Bukan Urusan Presiden

“Nanti pada waktunya akan ada penjelasan lengkap (respon dinamika koalisi), sekarang kita fokus untuk melakukan perubahan,” lanjutnya. 

Lebih jauh, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengajak relawannya untuk ikhlas.

Tidak jatuh karena cacian dan juga terlena karena pujian. 

“Dan ingat kita harus ikhlas, artinya dipuji tidak terbang dicaci tidak tumbang, kita jalani insya Allah ikhtiar kita akan dimudahkan jalannya,” ungkapnya. 

Selanjutnya, Anies mengajak relawannya untuk tetap menjaga semangat karena Pilpres 2024 akan berlangsung beberapa bulan lagi. 

“Jaga semangat, terus solid (untuk semua khususnya relawan),” tutupnya.

Pertemuan Anies Baswedandengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/10/2022) siang. (Kompas/Muhammad Naufal)

Diberitakan sebelumnya, Sekjen DPP Partai Demokrat Teuku Riefky menyebut duet Anies-Cak Imin sebagai pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap piagam koalisi, dan pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Anies Baswedan.

"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol , juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," kata Teuku Riefky dalam keterangan tertulis, Kamis (31/8/2023). 

Akun Instagram Anies diserbu warganet

Warganet beramai-ramai memberi komentar di akun media sosial Anies Baswedan pasca Demokrat mengungkap Anies telah menyetujui duet dengan Cak Imin. 

Dilihat Tribunnews.com pada Jumat (1/9/2023), terdapat sekitar 5 ribu komentar yang membanjiri postingan terakhir Anies Baswedan. 

Sebagian besar di antaranya menyatakan kekecewaanya dengan keputusan Anies yang berpasangan dengan Cak Imin

"Kalo beneran sama imin, maaf pak saya golput."

"Pliss pak jangan cak imin."

"Yaahh....jadi lemes gak semangat kalo cawapres nya cak Imin ...benar gak sih??"

"Bapak @aniesbaswedan pak saya kecewa kalok bapak tetep gandeng sama cak imin."

Respons SBY setelah Demokrat Ditinggalkan Anies

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono merespons langkah NasDem dan Anies yang memilih Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai cawapres. 

Padahal, menurut Demokrat, sebelumnya Anies telah menyetujui Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres. 

"Saya sangat mengerti perasaan, emosi para kader. Saya minta mari kita tenangkan hati dan pikiran kita. Ini bukan kiamat, bukan akhir dari pejuangan kita. Ini harus kita maknai sebagai ujian dan cobaan yang harus kita hadapi dan atasi. Ingat di balik kesulitan ada kemudahan," kata SBY dalam konferensi pers yang ditayangkan Youtube Partai Demokrat, Jumat (1/9/2023).

Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat rapat dengan MTP di Kediaman Cikeas, Bogor, Jumat (1/9/2023). (Tribunnews.com/ rizki sandi saputra)

Baca juga: Jadwal Deklarasi Pasangan Anies-Cak Imin: Digelar Hari Ini di Surabaya, Polisi Siapkan Pengamanan

"Meskipun kita dibeginikan oleh capres Anies dan mitra koalisi kita. Sesungguhnya kita harus bersyukur kepada Allah SWT.  Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Memang kita ditelikung dan ditinggalkan," kata SBY menambahkan.

SBY mengatakan itu dalam pertemuan dengan para anggota majelis tinggi partai.

Mantan Presiden RI ini mengakui dan merasakan mereka (mitra koalisinya) tidak jujur dan amanah.

"Berarti tidak bisa dipercaya dan ingkari hal yang telah disepakati. Tidak komitmen dan memegang janjinya. Sekarang saja tidak memegang komitmen bagaimana nanti kalau pegang kekuasaan besar?" kata SBY.

SBY mengatakan kalau direnungkan dan diambil hikmahnya maka Demokrat dibebaskan dari dosa yang dipikul bersama dan mengusung bersama pemimpin bangsa Indonesia.

"Selain itu kita ternyata juga tidak diijinkan berkoalisi dengan seseorang yang sejak awal melanggar kesepakatan. Bayangkan kalau di masa depan kita punya mitra koalisi tidak tunduk pada kesepakatan yang kita buat bersama," ujar SBY. 

(Tribunnews.com/Daryono/Theresia Felisiani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini