Dia tampak hadir didampingi Sekretaris DPP PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi dan sejumlah pengurus PKS Sumut.
Dalam pidatonya, Anies meyakinkan jika koalisi perubahan untuk persatuan akan terus bersama-sama membawa manfaat bagi Indonesia ke depan.
"Hari ini kita berkumpul bersama sama untuk membawa perubahan, perubahan yang lebih baik untuk Indonesia kedepan. Dan yakinlah kita yang ada di sini adalah orang yang membawa perubahan itu," kata Anies dilansir dari tribunmedan.com.
Ganjar Beraktivitas di Jawa Tengah
Lain halnya dengan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo yang masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah memanfaatkan sisa masa jabatannya dengan menerima ratusan pesepeda, baik dari komunitas maupun masyarakat umum, di Kota Semarang.
Para pesepeda tersebut menggelar Semarang Cycling Collaboride, Minggu (3/9/2023) pagi.
Gowes keliling Kota Semarang tersebut merupakan salam perpisahan dan ungkapan cinta kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan istri, Siti Atikoh.
Baca juga: Ganjar Pranowo Diminta Antisipasi Isu Kampanye Hitam
Sekitar 200-an pesepeda itu menempuh rute dalam Kota Semarang. Start dari Kantor Gubernur Jateng sekira pukul 06.00 WIB, para pesepeda langsung mengambil rute ke Jalan Sriwijaya-Kedungmundu-Jalan MT Haryono, lalu Kawasan Kota Lama Semarang.
Dari Kota Lama, pesepeda menuju ke arah Jalan Pemuda-Jalan Pamularsih-Sampangan, dan finish di Rumah Dinas Puri Gedeh. Sesampainya di Puri Gedeh, para pesepeda kemudian bertegur sapa dan sarapan bareng Gubernur Jawa Tengah.
"Colllaboride ini untuk menyambut perpisahan Bapak Gubernur Jawa Tengah. Hari ini kita rutenya hanya kota-kota, lalu berakhir di Puri Gedeh," kata Yessy, seorang peserta Semarang Cycling Collaboride saat ditemui di Puri Gedeh.
Tak hanya menerima pesepeda, Ganjar pun menghadiri Jambore Kebangsaan bertema kawal pemilu damai 2024 yang digelar Badan Kesbangpol Provinsi Jateng di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang.
Setelah memasang Bendera Merah Putih sebagai penanda deklarasi, Ganjar juga berorasi di atas panggung.
Di hadapan ribuan peserta, ia berujar peserta yang hadir dan seluruh masyarakat punya kedudukan yang sama yaitu sebagai rakyat Indonesia, tak terkecuali Ganjar Pranowo.
Meski ia mejabat jabatan politik, namun tak ada beda dengan masyarkat lainya dan tak lebih tinggi dari rakyat.
Lantaran jabatan yang ia emban hanya amanat dan mandat dari rakyat.