Ditulis Spontan
Anies mengatakan, kondisi seperti itu lantas membuat dirinya dengan spontan menulis pernyataan tertulis terkait ajakan meminang AHY jadi cawapres.
"Jadi dalam situasi seperti itu udah ambil aja dah, saya minta ajudan ambil buku yang ada kertas bergaris saya tuliskan."
"Kalau itu dipersiapkan pasti itu saya ketik yang rapi sebagai surat resmi," ujar Anies.
Menurut Anies, saat itu, surat dimaksudkan diberikan agar berhenti kepada AHY.
Setelah surat itu dibaca AHY, kemudian disimpan oleh utusan Anies di Tim Delapan, Sudirman Said.
Begitu pula dengan surat balasan dari AHY, yang juga bakal disimpan Sudiman Said.
"Saya tulis saja, sekedar ini diberikan kepada utusannya demokrat dan janjinya untuk mengatakan bahwa ini benar lho kata Pak Anies bukan kata-kata saya (Sudirman Said), syaratnya dengan secara tertulis," kata Anies.
"Janjinya ditunjukan ke Pak AHY, dibaca, dan kemudian dibawa lagi dan disimpan lagi Pak Sudirman. Begitu pula jawaban AHY, " lanjutnya.
Anies Heran Surat Tersebar
Berdasarkan kesepakatan itu, Anies mengatakan, surat yang ditulisnya itu seharusnya bukan untuk dipertontonkan.
Sehingga, ia pun mengaku heran mengapa foto yang seharusnya jadi konsumsi internal Tim Delapan itu justru bisa tersebar.
"Jadi ini bukan sebuah surat yang untuk dipertontonkan. Kenapa? Karena ini untuk menyampaikan bahwa yang dikerjakan oleh utusan Demokrat sudah dilaksanakan dan ini memang benar."
"Jadi saya menulis kemudian, untuk menyampaikan harapan apakah berkenan untuk jadi pendamping."