"Dominasi Prabowo atas para kompetitornya tetap signifikan apabila pilpres hanya diikuti tiga capres saja," kata Direktur Eksekutif LSN, Dr Gema N Bakry saat memaparkan rilisnya.
Sebagai informasi, responden dalam survei ini awalnya diberi pertanyaan terbuka (top of mind).
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara melalui telepon dengan responden oleh tenaga terlatih dengan bantuan atau pedoman kuesioner.
3. LSI
Dalam survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Ganjar tertinggi dibandingkan Prabowo dan Anies.
Hanya saja itu jika dilakukan dalam simulasi lebih dari dua nama.
Sementara, Prabowo disebut memenangi Pilpres 2024 jika lolos ke putaran kedua siapapun lawannya.
Jika berhadapan dengan Anies Baswedan, elektabilitas Prabowo mencapai 53,1 persen. Berhadapan dengan Ganjar, elektabilitas Prabowo ada di angka 47,3 persen.
"Simulasi 3 (tiga) nama, Ganjar paling tinggi 37 persen, kemudian Prabowo 35,3 persen, Anies 22,2 persen dan belum menjawab 5,5 persen," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat memaparkan hasil survei secara daring di kanal Youtube Lembaga Survei Indonesia, Rabu (30/8/2023).
Kondisi elektabilitas Ganjar yang alami rebound terlihat ketika dibandingkan pada hasil survei LSI periode 31 Maret - 4 April 2023 untuk simulasi yang sama.
Dalam hasil survei tersebut, Ganjar mendapat elektabilitas 26,9 persen atau kalah dari Prabowo Subianto yang saat itu memimpin dengan 30,3 persen. Di bawah keduanya ada Anies Baswedan dengan 25,3 persen.
4. LSJ
Lembaga Survei Jakarta (LSJ) merilis hasil survei terkait elektabilitas bakal capres 2024 mendatang.
Survei dilakukan pada 14 hingga 24 Agustus 2023 di 34 Provinsi Indonesia.