Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gejolak dan dinamika politik terus terjadi sejak PDI Perjuangan (PDIP) mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (Capres) 2024.
Ketua umum Relawan Alnusa yang juga aktivis Reformasi 1998, Tomson Manurung pun memaparkan poin penting dalam dinamika Pilpres 2024.
Pertama, dia menilai soal terbentuknya koalisi partai atau kerjasama politik pendukung Ganjar Pranowo, yaitu PDI Perjuangan, PPP, Hanura, dan Perindo.
Di mana, PPP keluar dari Koalisi Indonesia Bersatu yang awalnya dibentuk bersama Golkar dan PAN.
Tomson juga menyoroti elektabilitas Ganjar Pranowo yang berhasil naik atau rebound belakangan ini.
Di mana, hasil survei yang merilis Prabowo mengungguli Ganjar Pranowo oleh survei Litbang Kompas pada 27 Juli-7 Agustus 2023.
Hal itu menunjukkan elektabilitas bakal calon presiden Prabowo unggul saat head to head dengan Ganjar Pranowo dan Anies Bawedan.
"Kejutan dari berbagai survei diantaranya, Litbang Kompas dikutip Senin (21/8/2023) Ganjar unggul dari dua kandidat capres," kata Tomson, Senin (11/9/2023).
"Pada tanggal 30 Agu 2023, Lembaga Survei Indonesia (LSI) Ganjar unggul dari dua kandidat dan Pada 5 Juni 2023, SMRC merilis hasil survei Ganjar unggul dari kedua kandidat lainnya," sambung dia.
Tomson juga menyebut, jika riak kecil pernyataan Effendi Simbolon dan dukungan Budiman Sujatmiko ke Prabowo dinilai tidak berdampak pada elektabilitas Ganjar.
Dia menambahkan, bergabungnya Golkar dan PAN ke dalam Koalisi Indonesia Bersatu ke koalisi pendukung Prabowo Subianto.
"Dalam koalisi ini ada Gerindra, PBB, Gelora, Garuda, serta termasuk partai yang baru lahir kecuali Partai Buruh," terangnya.
Baca juga: Menko Mahfud Ungkap Isi Pertemuannya dengan Ganjar Pranowo
Selain itu, Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang dibangun Nasdem, PKS, dan Demokrat, membuat geger dunia perpolitikan setelah PKB keluar dari koalisi pendukung Prabowo dan mendeklarasikan pasangan Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
"Termasuk PSI yg mencla-mencle dari awalnya mendukung Ganjar kemudian mendukung Prabowo," jelasnya.