Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bareskrim Polri menolak laporan Relawan Prabowo Mania 08 soal dugaan hoaks Prabowo Subianto menampar dan mencekik Wamen saat rapat.
Namun, pelaporan itu diterima oleh Bareskrim Polri dalam bentuk pengaduan masyarakat (dumas).
"Pengaduan masyarakat dari rumah pemenangan relawan prabowo sudah masuk tadi malam," kata Divisi Hukum Rumah Pemenangan Prabowo, Raja M Nadeak saat dihubungi, Jumat (22/9/2023).
Raja menyampaikan saat pihaknya membuat laporan terjadi perdebatan alot dengan penyidik soal pasal-pasal yang akan diterapkan.
Baca juga: 4 Poin Pernyataan Prabowo di Rapimnas Demokrat, Singgung Kekuatan Luar Biasa dari SBY
Namun, akhirnya penyidik tetap tidak menerima dalam bentuk laporan polisi melainkan bentuk dumas.
"Itu yang jadi perdebatan. Mereka menganggap bahwa salah satu unsur pidana pasal 14 dan 15 UU No 1 Tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana tidak terpenuhi (unsur keonaran). Padahal itu pada proses lidik," ucapnya.
Sebelumnya, Relawan Prabowo Mania 08 bersama Rumah Pemenangan Prabowo mendatangi Bareskrim Polri untuk melaporkan soal dugaan hoaks isu Prabowo Subianto menampar dan mencekik Wamen, Kamis (21/9/2023) kemarin.
Dalam laporannya ada tiga pihak yang rencananya akan dilaporkan hari ini. Mereka adalah Alifurrahman yang juga host Seword TV, Rudi S Kamri selaku CEO Kanal Anak Bangsa dan Ade Kurniawan penulis di Kata Logika.
Di sisi lain, pihaknya juga akan melaporkan Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. Namun, untuk Hasto pihaknya masih melakukan segala persiapan.
Awal Mula Isu
Untuk informasi, isu bakal calon presiden (bacapres) sekaligus Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, menampar dan mencekik seorang wakil menteri saat rapat kabinet, viral.
Baca juga: Soal Pengumuman Cawapres, PDIP Tunggu Prabowo, Partai Golkar Sebut Paling Lambat Akhir September
Isu ini pertama kali dilemparkan lewat sebuah video di kanal YouTube SewordTV berjudul Alifurrahman: ADA CAPRES NAMPAR WAMEN DI RUANG RAPAT? yang diunggah pada Minggu (17/9/2023).
Dalam video tersebut, seorang pria yang bernama Alifurrahman menyebut ada seorang calon presiden yang saat ini menjabat sebagai menteri, melakukan kekerasan terhadap wakil menteri.
Meski tak secara gamblang menyebut nama menteri yang dimaksud, ciri-ciri yang disampaikan Alifurrahman merujuk pada Prabowo.
Diketahui, Prabowo yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan, mencalonkan diri sebagai capres diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Alifurrahman mengaku informasi itu ia dapatkan dari informan yang juga staf Kabinet Indonesia Maju.
"Awalnya, cerita ini memang saya dapatkan sekitar minggu lalu, atau sekitar 10 hari lalu."
"Dan saya dapat cerita ini dari informan saya di sana, salah satu staf yang juga hadir di rapat tersebut," kata Alifurrahman, dikutip Tribunnews.com, Senin (18/9/2023).
Lewat cerita informan itu, imbuh Alifurrahman, Prabowo disebut-sebut marah hingga menampar dan mencekik wakil menteri sebelum rapat kabinet mulai.
Alifurrahman menceritakan, Prabowo marah lantaran ada kementerian terkait yang tak membantu pekerjaannya.
"Rapat belum mulai, gitu ya, itu kemudian dicekik. Dan sebelumnya katanya ditampar," ungkap Alifurrahman.
"Menurut informan saya, jadi si capres ini itu marah dengan salah seorang menteri. Menurut versi dia, ada satu pekerjaan yg tidak dibantu kementerian terkait."
"Dia tersinggung dengan menteri terkait, akhirnya dia nunggu-nunggu nih (waktu rapat). Eh menteri terkait nggak hadir, yang hadir hanya wamennnya. Jadi dia emosi tuh," tutur dia.