"Bukan maksud serius itu, tapi sedang meledek saja, lho ini kok Pak Prabowo sama Ganjar belum juga mengumumkan pasangannya emang mau disatuin. Jadi saya pikir itu bukan pikiran serius Pak Jazilul," lanjutnya.
Ray Rangkuti menilai, kemungkinan Prabowo dan Ganjar bersatu dalam satu koalisi sangat kecil bahkan mustahil.
"Kedua, kalau mengandaikan Gerindra dalam hal ini Prabowo bertemu dengan Ganjar bertemu di satu perahu, menurut saya hal itu adalah hal yang mustahal," ujanrnya.
Baca juga: Respons Zulhas dan Airlangga usai Demokrat Deklarasi Prabowo: Strategi ke Depan Bisa Lebih Kencang
Ia justru menilai, kemungkinan 2 poros itu lebih mungkin terwujud apabila Anies dan Cak Imin yang memilih batal mencalonkan diri di Pilpres 2024.
"Saya membayangkan kalau poros itu artinya Cak Imin dan Anies menyatakan tidak sanggup lagi, kita serahkan Ganjar dan Pak Prabowo yang maju, itu mungkin."
"Tapi kalau membayangkan Prabowo dan Ganjar dalam satu perahu, itu kansnya hanya 10 persen, kalau itu mungkin," ujarnya.
Lebih lanjut, Ray Rangkuti mengatakan, isu 2 poros untuk skema Ganjar dan Prabowo bersatu akan mungkin terwujud jika dua bacapres itu memiliki selisih angka elektabilitas yang tinggi atau minimal 7 persen.
"Jadi oleh karena itu, itu udah sulit, kecuali kalau ada selisih suara antara Pak Ganjar dan Prabowo minimal 7 persen, jadi tinggal siapa yang lebih tinggi dari mereka yang mencalonkan sebagai presiden dan wakil presiden."
"Tapi kenyataan tidak ada sampai 7 persen, kenyataannya selisihnya di margin error kan. Oleh karena itu tipis kemungkinan wacana dua poros kalau yang dibayangkan itu adalah Ganjar dan Prabowo dalam satu perahu itu tidak mungkin," pungkasnya.
NasDem Tak Gentar
Wacana Pilpres 2024 dengan dua poros pengusung mulai mengemuka.
Artinya hanya ada satu pasang calon (paslon) yang bakal melawan pasangan dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN).
Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie menyatakan, partainya siap berkompetisi dengan siapa pun di Pilpres 2024, sekali pun hanya ada dua poros nantinya.
"Ya kita sudah bertekad bulat, apapun dan siapa pun akan kita hadapi, berkompetisi dengan siapa pun kita siap."
Baca juga: Najwa Jelaskan Maksud Pernyataan Ganjar soal Orang Terbaik di Institusi Pendidikan
"Tekad kami bulat untuk menghadapi Pilpres 2024," kata pria yang akrab disebut Gus Choi, dikutip dari youTube KompasTV, Kamis (21/9/2023).